Jakarta – PT Bank Central Asia (BCA) berhasil membubukan laba bersih Rp25,16 triliun pada Mei 2025. Raihan laba ini tumbuh 16,31 persen secara tahunan ketimbang di tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp21,63 triliun.
Menukil laporan keuangan BCA, Selasa, 17 Juni 2025, pertumbuhan laba bank yang kini dipimpin oleh Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur ini, ditopang dari pos pendapatan bunga bersih. Per Mei 2025, bunga bersih BCA tumbuh 6,84 persen menjadi Rp33,12 miliar. Sebagai gambaran, pada tahun sebelumnya bunga bersih di periode yang sama sebesar Rp30,99 miliar.
Pendapatan bunga bersih ini, didongkrak penyaluran kredit yang masih tumbuh di tengah pelemahan daya beli. Hingga Mei 2025, realisasi kredit BCA mencapai Rp924,26 triliun atau naik 11,79 persen dibanding tahun sebelumnya Rp826,72 triliun.
Baca juga: BCA Beberkan Sederet Manfaat Penggunaan Teknologi AI, Apa Saja?
Kinerja intermediasi lain juga tercatat positif. Ini terlihat dari sisi dana pihak ketiga (DPK) BCA yang naik 5,56 persen dari Rp1.094,31 triliun di Mei 2024 menjadi Rp1.155,21 triliun per Mei 2025.
Jika dirinci, instrumen giro naik 12,11 persen dari Rp339,36 miliar menjadi Rp380,48 miliar di Mei 2025. Pun demikian dengan pos tabungan yang tumbuh 4,34 persen menjadi Rp580,09 miliar. Sementara pada pos deposito susut 2,19 persen menjadi Rp194,63 miliar.
Baca juga: BCA Syariah Salurkan Pembiayaan Investasi Rp318 Miliar untuk Pembangunan SPAM di Aceh
Sementara rasio dana murah atau current account savings account (CASA) terhadap total DPK mencapai 83,14 persen atau sebesar Rp960,58 triliun.
Pertumbuhan kredit dan DPK ini, turut mendorong total aset perseroan. Per Mei 2025, total BCA mencapai Rp1.467,18 triliun atau tumbuh 7,53 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.364,42 triliun. (*)