Bogor – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada kuartal ketiga tahun 2018 tetap optimis dapat menumbuhkan angka penyaluran kreditnya hingga double digit.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut, walau pihaknya optimis bisnisnya masih akan tetap tumbuh namun pihaknya pada saat ini terus mengantisipasi dinamika global yang sedang terjadi.
“Ya mungkin kita harapkan dapat tumbuh mininal 10 persen. Tapi kitakan kalau taruh target kredit konservatif , karena kalau ekonomi baik, permintaan banyak infrastruktur nambah, kredit otomatis naik juga,” kata Jahja di BCA Learning Institute Bogor, Senin 16 Juli 2018.
Jahja menilai pasca lebaran pada kuartal kedua, semua lini bisnis usaha nasional akan berimbas naik namun dikhawatirkan pada kuartal ketiga akan terjadi penurunan. Okelah karena itu, pihaknya terus mengantisipasi kejadian tersebut.
Baca juga: BCA Apresiasi Langkah BI Naikkan Suku Bunga
“Kuartal tiga harus kita lihat kembali ya, karena susah memprediksi dalam suasana perubahan. Namun kita lihat dampak misal kuartal 2 diisi lebaran dimana mana ekonomi akan bagus dan kuartal 3 agak sedikit turun,” tambah Jahja.
Asal tau saja, pada akhir Maret 2018 kemarin portofolio kredit BCA telah mencapai Rp 470 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut didorong oleh kredit korporasi yang mengalami peningkatan 17,6 persen (YoY), kredit komersial dan UKM yang juga naik 14,4 persen dan kredit konsumer yang juga tumbuh 12,0 persen.(*)