Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku telah menyiapkan gebrakan baru dalam layanan uang elektronik miliknya yakni Flazz.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA sedang menyiapkan penerbitan Kartu Flazz generasi kedua. Nantinya Flazz generasi kedua akan memiliki kecanggihan isi ulang melalui mobile banking tanpa perlu ke ATM.
“Nanti yang terjadi kartunya akan kita upgrade, ada Flazz generasi satu dan generasi kedua. Nanti yang baru atau generasi kedua lebih canggih bisa terima top up dari aplikasi tanpa harus datang ke ATM dan cabang,” jelas Jahja di menara BCA Jakarta, Selasa 3 Desember 2019.
Meski begitu, Jahja menyebut kartu Flazz generasi pertama masih bisa digunakan seperti biasa, hanya saja kartu yang lama tidak bisa di isi ulang melalui aplikasi mobile banking BCA.
Jahja berharap kartu tersebut dapat diluncurkan pada akhir tahun 2019 ini. Tak tanggung-tanggung pada tahap awal pihaknya bakal menerbitkan 300.000 kartu Flazz generasi kedua.
“Tahap awal mungkin penerbitan 200 ribu hingga 300 ribu kartu tapi ini tergantung permintaan masyarakat, dan rasanya permintaan akan banyak,” tukas Jahja.
Sebagai informasi saja, BCA memang fokus dalam bisnis kartu elektronik Flazz miliknya. Tercatat hingga Marert 2019 junlah transaksi kartu Flazz telah mencapai 60 juta tranksaksi. Transaksi kartu Flazz tersebut tumbuh 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada November… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kebijakan penghapusan piutang macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan… Read More
Jakarta - Robert Bosch, pemasok suku cadang otomotif terbesar di dunia mengumumkan akan melakukan Pemutusan… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, di tengah persaingan sengit antar pelaku industri pembiayaan, Lembaga… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada perdagangan sesi I, Senin,… Read More
Jakarta - Pemerintah memastikan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen akan diberlakukan paling lambat mulai… Read More