News Update

Bayu Buana Bidik Pertumbuhan Laba di 2018 Capai 20%

Jakarta – Perusahaan pariwisata, PT Bayu Buana Tbk, mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, tidak mengurangi niat orang melakukan perjalanan ke luar negri. Hal ini seiring meningkatnya pertumbuhan industri pariwisata, baik di dalam maupun luar negri.

President Director Bayu Buana, Agustinus Pake Seko mengatakan, sampai dengan Agustus sendiri pihaknya masih mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 10% dari Rp1,2 triliun di Agustus 2017 menjadi Rp1,4 triliun di Agustus 2018.

“Jadi masalah kenaikan dollar tidak menghentikan orang untuk berpergian,” kata Agustinus di Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018.

Melihat hal itu, pihaknyapun kembali mengadakan pameran perjalanan tunggal dengan tema “Revealing Worlds, Revealing Dreams, pada tanggal 12 – 14 Oktober 2018, di Mall Puri Indah di bilangan Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Penyelenggaraan Bayu Buana Travel Fair 2018 ini dilakukan, seiring tren perjalanan yang tetap ada di angka yang positif, sekaligus menyambut libur Natal dan Tahun Baru, Bayu Buana.

Agustinus pun optimis, dengan semakin baiknya industri pariwisata, kinerja perusahaan sampai akhir tahun masih bisa tumbuh.

“Sampai Agustus, laba kami tumbuh 18% ke Rp25 miliar. Target laba sampai akhir tahun minimal bisa capai Rp38 miliar atau tumbuh sekitar 20%,” tutupnya.

Ia menjelaskan, terakhir data terbaru yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM juga mencatat, peningkatan yang signifikan jumlah masyarakat Indonesia yang berpergian ke luar negeri.

Tahun 2017 tercatat 9,1 juta masyarakat Indonesia berpergian ke luar negeri, berbanding dengan tahun sebelumnya yang hanya tercatat 8,4 juta. Sementara pembuatan passport pun mengalami peningkatan yang lumayan dari 3 juta pada tahun 2016, menjadi 3,1 juta pada tahun 2017.

Data lainnya juga mencatat terjadinya pertumbuhan sebesar 20% jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan ke dalam dan luar negeri selama masa Lebaran 2018. Destinasi favorit wisatawan Indonesia masih Eropa dan Amerika Serikat.

Selain Eropa dan Amerika Serikat, destinasi favorit yang disukai wisatawan Indonesia adalah Jepang dan Korea. Sementara untuk destinasi lokal yang masih disukai Bali, Pulau Komodo, dan Raja Ampat. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Komisi XI Wanti-Wanti Pemerintah Tak Gegabah Tanggapi Tarif Dagang 32 Persen AS

Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More

8 hours ago

DPR Desak Pemerintah Dorong Reformasi WTO usai Tarif AS Naik 32 Persen

Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More

8 hours ago

DPR: Indonesia Jangan Jadi Sasaran Barang Buangan Akibat Kebijakan Trump

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More

21 hours ago

Ekspor Terancam, Pemerintah Susun Langkah Hadapi Tarif AS

Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More

1 day ago

Kadin Dorong Presiden Prabowo Negosiasi Tarif Impor AS dengan Trump

Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More

1 day ago

Gawat! Badai PHK Massal Mengintai Efek Tarif Trump 32 Persen ke Indonesia

Jakarta – Pengenaan tarif impor sebesar 32 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia menjadi… Read More

1 day ago