Bappenas Siapkan Strategi Transisi RI Menuju Ekonomi Hijau

Jakarta – Perencana Ahli Utama / Plt Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Arifin Rudiyanto mengatakan, dalam transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia, kebijakan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim berperan sebagai instrumen utama.

Menurutnya, kebijakan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim merupakan strategi nasional untuk meminimalisir trade off antara perubahan ekonomi dan lingkungan. Perubahan ekonomi dan lingkungan tersebut dapat dijalankan secara bersamaan tanpa mendikotomikan satu sama lain.

“Kedua kebijakan ini memiliki irisan yang akan saling memberikan co-benefit satu sama lain, baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Karenanya, upaya penanganan perubahan iklim akan mendukung kesuksesan target-target lainnya, seperti pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan,” kata Arifin dalam webinar Infobank bertajuk ‘Penguatan Keuangan Hijau dalam Menjawab Tantangan dan Peluang Perubahan Iklim bagi Stabilitas Sistem Keuangan’, Selasa, 8 Desember 2021.

Pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim, sambungnya, berfokus pada empat isu kunci yaitu, perlindungan ketahanan pesisir sektor kelautan, peningkatan ketahanan air, peningkatan ketahanan iklim pada sektor pertanian, dan perlindungan sektor kesehatan dan dampak iklim.

Di sisi lain, pandemi berpengaruh terhadap pencapaian-pencapaian target rendah karbon di Indonesia. Arifin mencontohkan, salah satunya dari sisi energi, dalam rencana jangka menengah 2020-2024 bauran energi baru dan terbarukan ditargetkan sebesar 13,4% pada 2020, namun secara aktual yang terealisasi sebesar 11,5%.

“Bercermin dari capaian 2020 dan tingginya target kebijakan pembangunan rendah karbon ke depan, kami menyadari investasi pemerintah saja tidak cukup. Pada saat ini pendanaan pemerintah hanya memenuhi sekitar 11% dari total kebutuhan investasi rendah karbon yang sekitar Rp306 triliun per tahun,” ujarnya.

Untuk itu, ia menganggap sangat penting untuk mendorong dunia usaha untuk bisa meningkatkan ekonomi hijau. Dalam mendorong hal tersebut, tentunya juga kolaborasi dan peran serta lembaga jasa keuangan sangat krusial.

“Secara bersamaan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas juga akan terus memastikan agar upaya investasi hijau melalui berbagai inisiatif, inovasi dan terobosan yang dilakukan baik oleh sektor keuangan maupun OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar tetap sejalan dengan koridor dan arah kebijakan pembangunan nasional,” ungkap Arifin. (*) Bagus Kasanjanu

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

10 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago