Jakarta – Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyerukan gencatan senjata mendesak di Gaza dan mengeluarkan teguran keras yang jarang terjadi terhadap Israel.
“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan. Dan itulah yang saat ini sedang dibahas,” kata Harris, dinukil laman Al Jazeera, Senin, 4 Maret 2024.
Sebelumnya, pemerintah AS telah memberikan kritik keras terhadap AS untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Selain itu, Israel harus berbuat lebih banyak untuk mengirimkan bantuan, termasuk membuka penyeberangan perbatasan baru.
“Masyarakat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak,” kata Harris dalam pidatonya memperingati penindasan kekerasan terhadap pengunjuk rasa hak-hak sipil oleh polisi di Selma, Alabama pada tanggal 7 Maret 1965.
“Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” tambahnya.
Baca juga : PM Israel Isyaratkan Ada Kesepakatan Baru Soal Gencatan Senjata
Selain itu, Harris juga membahas insiden hari Kamis lalu, di mana lebih dari 100 warga Palestina terbunuh ketika mereka mencoba mengakses bantuan makanan di Kota Gaza.
“Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh. Hati kami hancur untuk para korban tragedi mengerikan itu,” bebernya.
Harris juga menantang Hamas untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata yang menurut para pejabat AS telah diterima secara luas oleh Israel.
“Hamas harus menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata. Mari kita satukan kembali para sandera dengan keluarga mereka. Dan mari kita berikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza,” pungkasnya.
Komentar Harris muncul ketika Biden menghadapi tekanan yang meningkat dari pemilih sayap kiri atas dukungannya terhadap Israel menjelang pemilihan presiden bulan November.
Adapun, Partai Demokrat semakin khawatir bahwa sikap Biden terhadap perang ini dapat merugikannya dalam perolehan suara, terutama di Michigan.
Baca juga : Gencatan Senjata Berakhir, Militer Israel Langsung Bombardir Gaza
Di mana, menjadi salah satu dari segelintir negara bagian yang menjadi medan pertempuran yang kemungkinan besar akan menentukan hasil pemilu.
Selama pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Michigan pekan lalu, lebih dari 100.000 pemilih memberikan suara “tidak berkomitmen” sebagai teguran terhadap posisi presiden mengenai Gaza.
Biden mengalahkan Michigan, yang merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di AS, dengan hanya selisih sekitar 150.000 suara pada tahun 2020.
Mantan Presiden Donald Trump memenangkan Michigan dengan kurang dari 11.000 suara pada tahun 2016, menjadi orang Partai Republik pertama yang memenangkan negara bagian Midwestern sejak tahun 1988.