Jakarta – Militer Israel terus melancarkan serangan ke Palestina. Bahkan negeri Yahudi itu semakin brutal menggempur jalur Gaza dengan bom, yang menewaskan sedikitnya 4.651 orang dan14.254 orang lainnya terluka.
Di tengah krisis kemanusian tersebut, banyak negara berkomitmen memberikan bantuan kepada Palestina. Terhitung sejak perang meletus pada Sabtu (7/10), setidaknya ada 12 negara.
Baca juga: Kutuk Serangan Bom Israel ke RS Al-Ahli, Jokowi: RI Tidak Tinggal Diam
Antara lain, Uni Emirat Arab, Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Skotlandia, Uni Eropa, Inggris, Islandia, Jepang, Irlandia, Amerika Serikat dan Kanada.
Jika diakumulasikan, total bantuan yang diberikan kepada Palestina mencapai Rp4,5 triliun. Berdasarkan laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sejak Sabtu (21/10), pihak Israel telah membuka jalur perlintasan Rafah (perbatasan Gaza dan Mesir)
Dengan begitu, bantuan makanan yang sebelumnya tertahan, ini sudah bisa masuk dan disalurkan kepada warga Gaza. Meski begitu, bantuan yang diangkut oleh belasan truk itu sangat dibatasi.
“Pada Minggu, 22 Oktober 2023, perlintasan Rafah dibuka untuk kedua kalinya, memungkinkan masuknya 17 truk yang membawa makanan, air dan pasokan medis,” kata juru bicara OCHA, Minggu (22/10/2023).
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Makin Keos, 1.524 Anak Palestina Tewas
Kantor berita AFP, menggambarkan bagaimana belasan truk tersebut mengangkut makanan dan juga bahan bakar untuk menyalakan generator di dua rumah sakit di jalur Gaza.
“Tanpa bahan bakar, tidak akan ada air, tidak ada rumah sakit dan tidak ada toko roti yang beroperasi,” tandas Philippe Lazzarini, komisaris jenderal PBB. (*)
Editor: Galih Pratama