Jakarta – Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) menggandeng sejumlah pihak untuk mendorong peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Hong Kong. HKTDC mengajak Perusahaan-perusahaan Indonesia untuk memanfaatkan Hong Kong sebagai pintu masuk ke pasar yang lebih luas di Asia.
Ronald Ho, Direktur HKTDC Untuk Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, mengatakan, HKTDC berkomitmen membantu perusahaan Indonesia membuka akses ke pasar internasional. Hong Kong sebagai pintu masuk ataupun hub yang akan menghubungkan dengan pasar yang lebih luas, termasuk ke Tiongkok. Apalagi selama ini Hong Kong memang sudah dikenal sebagai pusat bisnis dan investasi.
Untuk meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Hong Kong, HKTDC akan kembali menggelar event bisnis terbesar, yakni “Think Business, Think Hong Kong” (TBTHK) di Jakarta pada 8 Januari 2025 mendatang. Event ini antara lain mencakup simposium, pameran, hingga business matching.
“Business matching ini penting dan bisa tailor made sesuai ketertarikan anda untuk bisa terkoneksi dengan perusahaan-perusahaan Hong Kong,” ujar Ronald Ho di Jakarta, Jum’at, 13 Desember 2024.
Baca juga: Bisnis Moncer, Fore Coffee Buka Peluang IPO
Di TBTHK, akan puluhan pemimpin bisnis yang dihadirkan. Baik dari Hong Kong maupun Indonesia. Topik yang dibicarakan beragam, termasuk peluang bisnis di Asia yang meliputi berbagai sektor, termasuk keuangan, smart city, transportasi, sustainability, teknologi, dan lainnya.
TBTHK ditujukan untuk mempromosikan Hong Kong sebagai pusat bisnis dan investasi, yang bisa menghubungkan pelaku usaha Indonesia menggarap peluang bisnis di kawasan Asia Timur seperti Guangdong-Hong Kong-Macau-Greater Bay Area (GBA), dan negara asia lainnya.
“Hong Kong adalah salah satu pusat bisnis, investasi, dan keuangan yang strategis di dunia internasional, menjadi pintu masuk para pebisnis yang ingin melakukan ekspansi bisnisnya di kawasan Tiongkok Daratan dan Asia Timur,” tambah Ronald Ho.
Ia mengklaim, gelaran serupa di tahun lalu berhasil mencipitakan peluang bisnis dengan ditandatanganinya 15 nota kesepahaman antar perusahaan Indonesia dan Hong Kong.
“Perusahaan Indonesia bisa memanfaatkan platform yang kami bangun untuk go international,” tegas Ronald Ho seraya menyebut sektor industri halal menjadi salah satu yang mempunyai peluang besar di Hong Kong.
Sebagai informasi, TBTHK akan dihadiri sekitar 20 startup dan penyedia layanan jasa dari Hong Kong untuk menunjukan inovasi dan solusi lewat Business Support Zone dan InnoVenture Salon. Ini diharapkan bisa memacu peluang kolaborasi bisnis antara Indonesia dan Hong Kong.
Selain itu, juga hadir 100 delegasi senior eksekutif, inovator, startup, penyedia jasa profesional dari berbagai sektor, seperti IT, infrastruktur, dan transportasi, yang digagas untuk membuka kesempatan bisnis bagi perusahaan Indonesia, terutama lewat kegiatan seperti kunjungan perusahaan, sesi networking dan business matching.
Gelaran ini akan ditutup dnegan gala dinner di mana para pemimpin bisnis Hong Kong dan Indonesia bisa berkesempatan membangun koneksi dan peluang kerja sama di masa mendatang.
Baca juga: Dorong Inovasi AI, Perusahaan Indonesia Ekspansi Bisnis Kecerdasan Buatan ke Jepang
Selama ini, Indonesia dan Hong Kong sudah memiliki hubungan dagang yang strategis. Sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan mitra bisnis paling penting bagi Hong Kong. Pada 2023, Indonesia merupakan mitra dagang Hong Kong terbesar ke-6 di antara negara anggota ASEAN.
Sepanjang tahun ini, (Januari-September 2024), total ekspor Hong Kong ke Indonesia mencapai USD1,9 miliar. Sedangkan nilai impor Hong Kong dari Indonesia mencapai USD1,6 miliar. (*) Ari Astriawan