Jakarta – Bank Indonesia (BI) berharap, penerapan bantuan sosial secara non tunai (Bansos non tunai) pada 2017 dapat meningkatkan rasio inklusi keuangan Indonesia yang saat ini baru di kisaran 36% atau lebih rendah dibanding beberapa negara lain di Asia Tenggara.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, dengan menggunakan kartu kombo bansos non tunai ini, keluarga penerima manfaat juga mendapatkan fasilitas untuk menabung selain menukarkan saldo di kartu tersebut untuk mendapat bantuan sosial.
Kartu kombo bansos non tunai yang dinamakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kombo ini dapat digunakan keluarga penerima manfaat untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan yang dinamakan elektronik warung gotong royong (e-warong).
E-Waroeng dapat berupa agen bank, pedagang atau pihak lain yang bekerja sama dengan anggota Bank Himbara yakni PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.
“Rakyat langsung mempunyai tabungan dan menjadi terarah untuk tidak menghabiskan uangnya dengan menggunakan kartu ini,” ujar Agus di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017. (Selanjutnya : Jumlah penyelenggara bansos nun tunai akan ditambah)
Page: 1 2
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More