Jakarta— Nama Jahja Setiaatmadja sudah tidak asing terdengar di kalangan bankir Tanah Air. Pria yang menjabat sebagai Direktur Utama Bank BCA ini telah menghantarkan Bank BCA menjadi bank swasta terbesar yang mengedepankan digital dan kepuasan nasabah.
Maka tidak mengeherankan, pada tahun ini Jahja kembali dianugerahi penghargaan sebagai leader terbaik dalam ajang “The 100 CEO of The Year” yang digelar oleh Infobank Mendia Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Jahja Setiaatmadja adalah ‘otak’ perusahaan. Sepak terjang di dunia perbankan, membuat keberadaan Bank BCA semakin tangguh dan adaptif dalam mengarungi ketatnya persaingan di industri jasa keuangan.
Hal ini terbukti dari kinerja yang dibubukan perusahaan pada triwulan ke-3 tahun ini. Di bawah navigasi Jahja, Bank Bca berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi hingga Rp36,4 triliun di kuartal III/2023. Angka itu naik 25,8% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: BCA dan Jahja Setiaatmadja Dinobatkan Sebagai Bank of The Year dan CEO of The Year Asia Pacific 2023
Menurut Jahja, laba itu didongkrak oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 21,3% yoy menjadi Rp55,9 triliun. Adapun, pendapatan bunga bersih bank BCA merangkak sejalan dengan kredit bertumbuhnya kredit perbankan sebesar 12,3% yoy menjadi Rp766,1 triliun.
Lebih lanjut, dengan kredit yang tumbuh itu, aset Bank BCA turut naik 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun di September 2023. Bank BCA juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.088,8 triliun pada September 2023, atau naik 6,2% yoy.
Selain dengan kinerja pendapatan bunga bersih, laba bank ditopang oleh pendapatan nonbunga yang mencapai Rp18,3 triliun, naik 9,7% yoy. Pendapatan nonbunga ini utamanya didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang mencapai Rp13,3 triliun, naik 7,7% yoy. (*) Ranu Arasyki Lubis