Jakarta–Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diperkirakan masih berpeluang untuk turun dari posisi saat ini yang berada pada level 7,5%. Hal ini sejalan dengan tingkat inflasi yang terus mengalami penurunan.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Permata, Roy Arman Arfandy di Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016. Menurutnya, penurunan suku bunga acuan oleh BI diperkirakan tidak akan banyak dan bertahap.
“Saya enggak ingin mendahului BI, tapi saya melihat memang indikasi untuk penurunan ada. Tapi saya enggak punya wewenang mengatakan turun atau tidak, tapi saya lihat tanda-tanda turun ada,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, penurunan BI rate diprediksi akan terjadi pada awal tahun ini, lantaran tingkat inflasi nasional sampai dengan akhir 2015 lalu yang cukup rendah, serta likuiditas perbankan yang menunjukkan sangat baik.
“Inflasi cukup rendah. Kedua, likuiditas di perbankan cukup baik, ini merupakan beberapa indikator mendorong penurunan suku bunga,” tukas Roy.
Sebagai informasi, pada hari ini (13/1) BI tengah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama dua hari hingga besok. Salah satu keputusan RDG yakni menentukan tingkat suku bunga acuan Januari 2016 yang akan diumumkan besok. (*) Rezkiana Nisaputra