Jakarta – Pelaku perbankan optimis penerapan kebiasaan baru ditengah Covid-19 (New Normal) akan menggairahkan permintaan kredit perbankan.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso menyebut, kebijakan pemerintah untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bakal membuka permintaan kredit ke perbankan.
“Demand ditentukan oleh aktivitas ekonomi. Apabila aktivitas ekonomi berlangsung dengan pelonggaran PSBB, itu akan menumbuhkan demand kredit,” kata Sunarso di Jakarta, Rabu 1 Juli 2020.
Spendapat dengan Sunarso, Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury juga mengklaim saat ini permintaan KPR subsidi sudah naik hingga 40% dibandingkan bulan sebelumnya. Menurutnya, kelonggaran PSBB mempengaruhi kenaikan tersebut.
“Kami yakin demandnya masih akan tumbuh. Untuk KPR subsidi, demand bulan Juni sudah lebih tinggi sekitar 30-40% dibandingkan bulan Mei lalu. Kelonggaran PSBB untuk kredit rumah berpengaruh positif,” ujar Pahala
Sebagai informasi saja, BTN masih menempati posisi nomor satu sebagai bank pelaksana penyalur tertinggi dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2020. Berdasarkan data Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Rumah (PPDPP) sampai 16 Juni 2020, BTN telah menyalurkan dana FLPP untuk 44.193 unit rumah senilai Rp 4,45 triliun.
Penyaluran kredit industri perbankan memang sedang mengalami tekanan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2020, kredit perbankan tumbuh sebesar 3,04% secara (year-on-year/yoy) angka tersebut melambat bila dibandingkan dengan bula April yang tumbuh 5,73%. (*)
Editor: Rezkiana Np