Jakarta – Ikatan bankir Indonesia (IBI), bersama Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) dan Bankers Association for Risk Management (BARa) mengadakan donor darah bertajuk #YUKDONORDARAH. Dalam kegiatan tersebut IBI mengajak bankir-bankir Indonesia untuk bersama-sama mendonor darah dan juga penyerahan dukungan materi kepada Palang Merah Indonesia (PMI).
Kegiatan donor darah diselenggarakan pada hari Kamis, 29 September 2022 yang bertempat di Menara BTN Jakarta, dengan total pendonor lebih dari 500 bankir dari bank bank di Indonesia.
Acara #YUKDONORDARAH turut dihadiri oleh M Jusuf Kalla, selaku ketua Palang Merah Indonesia, Haryanto T Budiman selaku ketua Umum IBI, Rita Mirasari selaku Wakil Sekretaris Jenderal PERBANAS, Agus Sudiarto selaku Ketua Umum BARa, dan Haru Koesmahargyo selaku Direktur Utama Bank BTN beserta Jajaran Direksi dan Komisaris.
Haru Koesmahargyo menyebutkan bahwa jumlah pendonor pada acara ini mencapai 500 orang dan kegiatan ini merupakan yang pertama sejak Pandemi Covid-19. Donor darah merupakan wujud peduli bankir kepada sesama.
Wakil Sekjen Perbanas, Ibu Rita Mirasari, menyampaikan bahwa kegiatan donor darah merupakan kegiatan rutin IBI dan tahun ini berkolaborasi dengan Perbanas dan BARa dengan harapan dapat memberi manfaat dan sebagai inspirasi bankir untuk selalu berbagi melalui donor darah.
“Acara ini merupakan kolaborasi yang baik dari 3 asosiasi perbankan yaitu IBI, PERBANAS dan BARa. Sehingga dirasa dapat memberikan manfaat sebagai wadah bagi masyarakat terutama bankir untuk berbagi dan menolong sesama,” tambah Haryanto Budiman.
“Kegiatan Donor Darah IBI ini juga merupakan program kerja Bidang Sosial IBI, yang mudah mudahan dapat dilaksanakan disetiap tahunnya,” ungkap Eko Taufik Wibowo, Direktur Eksekutif IBI.
Dalam acara ini, juga turut diberikan bantuan senilai Rp200 juta dari ketiga asosiasi kepada PMI. Bank BTN turut memberikan perlengkapan medis donor darah sebagai bentung tanggung jawab sosial korporat.
Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak mengingat idealnya tersedia 2% kebutuhan kantong darah dari total populasi. DKI Jakarta setiap harinya membutuhkan 1000 kantong darah setiap harinya.
“Acara ini mohon dapat dilanjutkan demi kebaikan masyarakat, itu pesan saya,” tutup Jusuf Kalla. (*)
