Jakarta – PT Bank UOB Indonesia mengaku, perseroan akan memanfaatkan dana obligasi untuk mendorong pertumbuhan kreditnya. Hal ini sejalan dengan tingkat loan to deposit ratio (LDR) perseroan per Juni 2016 yang sudah mencapai 95,17%.
Sebagai informasi, Bank UOB berencana akan menerbitkan Obligasi Berkelanjut I senilai Rp3 triliun dengan nilai emisi Tahap I-2016 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Serta, menerbitkan Obligasi Subordinasi I. Tahap I-2016 senilai Rp100 miliar dari total Rp1 triliun.
“Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan menjaga suber pendanaan UOB Indonesia dan membantu kami dalam melayani nasabah untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur,” ujar Presiden Direktur UOB, Kevin Lam, di Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2016.
Dia menyebutkan, seluruh perolehan dana dari penawaran umum obligasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif dan mengembangkan bisnis perseroan. “Tetapi, saya rasa angka kredit Semester I-2016 lebih baik. Meski NPL bruto meningkat menjadi 3,3%,” ucapnya. (Selanjutnya : Penyaluran kredit UOB hingga semester I 2016…)
Page: 1 2
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More