Jakarta – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) meluncurkan layanan digital terbarunya yaitu kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk transaksi di dalam negari dan juga kartu berlogo Visa untuk transaksi di luar negeri. Kedua kartu tersebut telah menggunakan teknologi chip.
Direktur Utama BSM, Toni Eko Boy Subari mengatakan, target BSM tahun ini akan melakukan migrasi 750 ribu kartu berlogo GPN atau sekitar 30% dari total 2,5 juta kartu yang beredar.
“Sesuai target Bank Indonesia, migrasi kartu chip 50% di tahun 2019, 80% di tahun 2020, 100% di tahun 2021. Insya Allah kita di tahun 2020 akan selesai. Tahun ini 750 ribu kartu,” terang Toni kepada wartawan di Wisma Mandiri, Jakarta, Rabu 30 Mei 2018.
Toni menambahkan, BSM juga telah menyiapkan mesin ATM yang sesuai dengan standar kartu GPN yang telah menggunakan teknologi chip.
Dari sebanyak 1.045 ATM BSM, sekitar 92% sudah siap untuk menerima kartu berteknologi chip.
Baca juga: Trend NPF Mandiri Syariah Terus Menurun
Sementara itu, Direktur Teknologi and Operation BSM, Achmad Syafii mengungkapkan, untuk biaya penggantian kartu sepenuhnya akan ditanggung oleh BSM. Yang menjadi prioritas adalah nasabah baru dan nasabah lama yang masa berlaku kartunya telah habis.
“Satu kartu harganya 1 dolar AS. Jadi kalau 750 ribu kartu tinggal dikaliin,” ujar Syafii.
Alhasil, capital expenditure (capex) BSM tahun ini meningkat signifikan yang terutama untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi (TI) yakni digitalisasi infrastruktur, meningkatkan kapasitas server, pengembangan mobile banking, dan transaction banking.
“Tahun ini Rp200 miliar – Rp250 miliar hanya untuk TI saja. Tahun lalu gak banyak belanja, justru tahun ini,” ujar Syafii.
Menurut Toni, investasi ini tidak bertujuan untuk efisiensi operasional BSM, tetapi lebih pada upaya BSM untuk menangkap peluang bisnis di era digital.
“Ini sifatnya untuk pengembangan kedepan, bukan untuk efisiensi, tapi untuk menangkap peluang di era digital, mau gak mau harus kita siapkan semua,” kata Toni. (Happy)