Jakarta–Bank Sumsel Babel berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Apkasi Internasional Trade & Investment Summit (AITIS 2016) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis, 5 Mei 2016 lalu.
Ketiga awards yang berhasil diraih BPD yang dipimpin oleh Muhammad Adil itu adalah “TOP BPD 2016”, “TOP BUMD 2016” (overall), dan “TOP CEO BUMD 2016”. Ditambah satu lagi penghargaan “TOP Pembina BUMD 2016” yang diberikan kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Gubernur Babel Rustam Effendi, selaku Pembina Bank Sumsel Babel.
TOP BUMD merupakan kegiatan pemberian penghargaan kepada BUMD, CEO BUMD, dan Pembina BUMD, yang dinilai telah memiliki prestasi atau kinerja yang baik serta berkontribusi tinggi dalam pembangunan, terutama di daerah.
Award ini diberikan oleh Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) yang beranggotakan 416 Pemerintah Kabupaten di Indonesia, bekerja sama dengan PPM dan Business News. Bertindak sebagai Ketua Dewan Juri, Prof. Dr. Laode M Kamaluddin, M.Sc., M.Eng.
Proses seleksi cukup ketat. Tahap pertama, dari sekitar 2.000 BUMD yang disurvei, terpilih 200 BUMD terbaik di Indonesia. Tahap kedua, seleksi dari 200 BUMD terbaik diseleksi menjadi tinggal 50 TOP BUMD melalui penilai jawaban kuisioner dan wawancara oleh tim dewan juri.
“Alhamdulillah, Bank Sumsel Babel berhasil meraih skor tertinggi secara overall untuk BUMD yang dinilai, sehingga mendapat penghargaan TOP BUMN 2016 sekaligus TOP BPD 2016,” ujar Muhammad Adil, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, kepada Infobanknews.com, Senin, 9 Mei 2016. Adil sekaligus meraih award sebagai TOP CEO BUMD 2016.
Menurut Adil, prestasi yang diraihnya itu merupakan hasil transformasi yang dijalankan sejak dirinya memimpin Bank Sumsel Babel akhir tahun 2013 silam dan atas dukungan penuh dari shareholder, seperti Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Gubernur Babel Rustam Effendi, serta seluruh tim di Bank Sumsel Babel. “Saat presentasi dan membuat paper di depan dewan juri, saya memaparkan hasil transformasi dengan judul Transformasi 24 di Jakabaring,” ungkapnya.
Transformasi yang dilakukan, menurut Adil, antara lain membetulkan SOP (standard operation procedur), mempertajam sistem standar layanan dan prosesnya, meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan organisasinya, membuat aturan GCG (good corporate governance), dan aturan yang anti-froud.
“Untuk membangun SDM, kita kuliahkan karyawan-karyawan kita ke kampus-kampus terbaik di luar negeri. Saya berpikir, siapa yang mau meneruskan bank ini kalau enggak mengembangkan SDM-nya,” ujar Adil. (*) Darto Wiryosukarto
Editor: Paulus Yoga