Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) memandang penting sektor kredit konsumtif dan produktif sebagai target potensial untuk tahun ini.
Untuk mengejar target tersebut, CEO Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, pihaknya akan membidik ASN dan non ASN, serta memperbesar porsi kredit UMKM.
“Kita sih kalau kredit konsumtif pasti akan diusahakan mencapai target ya, karena kita ada ASN dan non-ASN juga kita lagi garap. Lalu, kredit produktif nih, tapi kredit produktif ini kita masuk ke UMKM dan insyaallah tercapai lah targetnya,” ujarnya, kepada Infobanknews, beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun juga telah menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR sebesar Rp300 miliar lebih dari total Rp550 miliar dana KUR yang diberikan oleh pemerintah. Dirinya pun meyakini target penyaluran KUR sebesar Rp550 miliar akan tercapai pada tahun ini.
“Kalau untuk jumlah berapa UMKM yang sudah terima itu saya tidak pegang datanya kebetulan, tapi yang pasti kita itu untuk kredit konsumtif itu sekitar 70%, lalu produktif itu sekitar 30%. Nah, kemudian untuk yang produktif itu kita fifty-fifty dengan yang corporate kormersial, sama yang retail UMKM-nya ya,” tambahnya.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa pihaknya membiayai UMKM dengan sistem cluster. Bank Sumsel Babel pun telah bekerja sama dengan berbagai institusi terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membantu proses penyaluran kredit kepada UMKM.
“Kemarin sudah kerja sama dengan OJK, dan itu ada di Oku Timur, itu juga dengan sistem cluster, itu bisa kita salurkan sekitar Rp2 miliaran. Kemudian, kita bisa salurkan cluster juga di Bangka terkait dengan udang itu Rp6 miliar. Lunas. Jadi, kita pakai cluster sistemnya. Jadi, cluster itu dari petani sampai ke atas itu kita sudah ada, dan transaksinya kita pakai QRIS,” terangnya. (Steven Widjaja)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More