Jakarta – Membukukan rapor kinerja cemerlang selama Pandemi, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) menyabet penghargaan Infobank Top BUMD 2022 sebagai salah satu bank milik pemerintah daerah yang mendapatkan predikat “The Best” untuk kategori KBMI 1 kelompok aset di bawah Rp100 triliun.
“Harapan kami dengan penghargaan ini dapat memberikan semangat kembali di tengah-tengah pandemi bisa tumbuh dengan baik. Dan kami yakin penghargaan ini dapat memicu semangat kerja kami untuk ke depannya,” ujar Mohammad Hasan Laminula, Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Bank Sulteng, pada penganugerahan Top BUMD Award 2022 yang diselenggarakan oleh Majalah Infobank di Solo 19 Mei 2022.
Kendati ekonomi belum sepenuhnya pulih, Bank Sulteng mampu menutup tahun 2021 dengan kinerja yang luar biasa. Penyaluran kredit tumbuh 22,55% (year on year/yoy) menjadi Rp5,62 triliun. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh BPD di Indonesia. Kredit yang melonjak ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang naik 32,81% menjadi Rp7,98 triliun.
“Untuk peningkatan kinerja, digitalisasi akan menjadi prioritas kami ke depan,” ungkap Hasan.
Dengan fungsi intermediasi yang berjalan baik, Bank Sulteng mampu membukukan laba bersih Rp205,02 miliar atau tumbuh 11,17% dari tahun sebelumnya. Sementara itu hingga akhir 2021, aset Bank Sulteng bertambah 31,76% menjadi Rp11,00 triliun.
Saat ini Bank Sulteng tengah berupaya memenuhi ketentuan modal Rp3 triliun sebelum tenggat waktu 2024 sesuai POJK Nomor 12 Tahun 2020. Sebagai bagian dari Mega Corpora, Hasan optimistis dapat memenuhi ketentuan OJK dengan menjadi bagian dari kelompok usaha bank (KUB) Bank Mega. Meski demikian Bank Sulteng tetap memprioritaskan pertumbuhan modal inti melalui penambahan modal dari Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah selaku pemegang saham. Per 2021 modal inti Bank Sulteng mencapai Rp1,17 triliun naik 13,41% dari 2020.
“Tetap menjadi prioritas Pemda untuk menyetor modalnya,” ujarnya. (*) Dicky F.