Pelayanan nasabah Bank Sampoerna. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp11,2 miliar pada semester I 2025. Raihan tersebut salah satunya didukung oleh pendapatan non-bunga yang mencapai Rp93,4 miliar.
Di samping itu, Bank Sampoerna menegaskan komitmennya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tecermin dari total pinjaman yang disalurkan (outstanding) untuk UMKM sebesar 64 persen dari Rp11,7 triliun pada periode yang sama.
Penyaluran kredit ke UMKM tersebut, dilakukan secara langsung sebesar Rp4,5 triliun atau 60 persen dari total kredit UMKM Bank Sampoerna dan sebesar Rp3,0 triliun lainnya disalurkan melalui mitra strategis.
Mitra tersebut antara lain adalah perusahaan financial technology (fintech), perusahaan peer-to-peer lending, perusahaan pembiayaan, koperasi simpan pinjam, hingga perusahaan modal ventura.
Baca juga: HM Sampoerna (HMSP) Bagikan Dividen 98 Persen dari Laba Bersih, Ini Jadwal Lengkapnya
Direktur Finance and Business Planning, Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menyampaikan bahwa dari sisi rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau Loan to Deposit Ratio (LDR) Perseroan berada pada tingkat 88,8 persen atau 2,5 persen lebih tinggi dari LDR pada akhir Juni 2024 besar 86,3 persen.
Tentunya, Henky menyadari bahwa menjaga keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit menjadi hal yang penting untuk memastikan efisiensi pemanfaatan dana dan menjaga kondisi likuiditas yang sehat.
“LDR pada akhir Juni 2025 merupakan kondisi yang baik dan sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima atau risk appetite Bank dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi,” ucap Henky dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.
Walau fokus ke segmen UMKM dengan risiko kredit yang tinggi, Bank Sampoerna mampu menjaga rasio kredit bermasalah bruto pada tingkat 4,2 persen. Demikian pula rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid pada tingkat 27,9 persen.
Adapun, penghimpunan dana murah dalam bentuk tabungan dan giro atau Current Accounts and Saving Accounts (CASA) per akhir kuartal II 2025 mencapai Rp2,5 triliun atau meningkat 52 persen dibandingkan dana yang dihimpun pada tahun sebelumnya.
“Dengan peningkatan ini, rasio dana murah mencapai 19,2 persen jauh meningkat dari 11,7 persen pada satu tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Baca juga: Bank Sampoerna Kantongi Laba Rp5,3 Miliar di Kuartal I 2025
Sementara itu, margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 4,4 persen untuk enam bulan pertama tahun 2025 mencerminkan kemampuan Bank dalam mengelola kredit dan DPK secara optimal di tengah kondisi pasar yang kompetitif dan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More