Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba bersih di kuartal III 2017 sebesar Rp29 miliar atau mengalami kenaikan mencapai 4 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama.
CFO Bank Sampoerna, Henky Suryaputra mengatakan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kinerja penyaluran kredit Bank Sampoerna yang tumbuh secara stabil sejak kuartal I, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp393 miliar.
“Pendapatan bunga bersih untuk 9 bulan pertama tahun 2017 ini meningkat sebesar 39 persen dibandingkan pendapatan bunga bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp284 miliar,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 3 November 2017.
Selain itu, laba juga ditopang berkat pencapaian margin bunga bersih (Net Interest Margin/ NIM) yang tercatat di level 6,3 persen. Meski kondisi perekonomian belum sepenuhnya stabil, namun kinerja perseroan masih tumbuh positif. Di mana PDB hingga Juli 2017 hanya tumbuh 5,01 persen.
Dari sisi penyaluran kredit hingga Kuartal III 2017 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen menjadi sebesar Rp6,1 triliun bila dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama. Peningkatan ini lebih cepat dibanding pertumbuhan kredit di industri perbankan yang secara tahunan tercatat sebesar 7 persen hingga akhir Agustus 2017$
Menurutnya, strategi yang dilakukan Manajemen Bank Sampoerna untuk mendorong pertumbuhan kredit di atas industri adalah dengan tetap berfokus pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga sebagai visi Bank Sampoerna untuk memajukan sektor tersebut.
Hal ini terlihat dari total kredit yang disalurkan, sebesar 79 persen diantaranya disalurkan ke UMKM, yaitu sebesar 46 persen dan 33 persen berturut-turut disalurkan ke Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Usaha Menengah (UM). Penyaluran kredit ke UMK dan Usaha Menengah ini juga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit.
“Jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23 persen dibandingkan dengan jumlah pada akhir kuartal III tahun 2016. Kami berkomitmen untuk memberdayakan lebih banyak UMKM dan memberikan pelayanan yang profesional agar kami tetap dapat menjadi lembaga keuangan pilihan masyarakat,” ucapnya.
Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan hingga Kuartal III 2017 tercatat tumbuh 19 persen dari Rp5,74 triliun pada Kuartal III 2016 menjadi Rp6,8 triliun pada kuartal III 2017. Perseroan mampu meningkatkan saldo tabungan yang berhasil dihimpun sebesar 40 persen. Peningkatan ini berkontribusi kepada pertumbuhan total DPK.
Sementara dari sisi rasio kredit bermasalah terhadap keseluruhan kredit (Non-Performing Loan Ratio/ NPL) baik secara neto (net) maupun bruto (gross) tercatat masing-masing sebesar 3,02 persen dan 3,75 persen atau dari tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar 3,36 persen dan 3,78 persen
“Memasuki akhir tahun 2017 Bank Sampoerna terus bekerja secara optimal untuk dapat menutup tahun dengan hasil yang memuaskan. Kami juga sudah mulai mempersiapkan rencana strategis untuk berkarya lebih baik di tahun 2018 nanti,” tutupnya. (*)