Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) optimis dapat mencetak laba Rp45 miliar hingga akhir tahun 2020 meski ditengah pandemi covid-19. Dimana hingga kuartal III-2020 Bank Sampoerna masih membukukan laba sebesar Rp39 miliar.
“Profit asumsi kita ini sudah dekati akhir tahun kita optimis bisa ditutup diatas tahun lalu antara Rp39 miliar sampai Rp45 miliar lah laba kita tahun 2020,” kata Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah melaui video conference di Jakrata, Jumat 23 Oktober 2020.
Tak hanya itu, hingga kuartal III 2020, Bank Sampoerna masih mencatat pertumbuhan kredit sebesar Rp8,42 triliun yang ditopang oleh segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Secara loan (tumbuh) 8-9%. Di mana 60% portofolio (kredit) benar-benar menyalurkan pembiayaan ke UMKM. Dengan itupun, kita tetap berusaha menumbuhkan funding atau likuiditas dari deposito,” kata Chief Financial Officer (CFO) Bank Sampoerna Henky Suryaputra.
Henky menuturkan, segmen UMKM menyumbang 60% dari total kredit perseroan. Kredit tersebut disalurkan untuk usaha mikro, usaha kecil dan menengah, serta industri finansial.
Ia menjelaskan, penyaluran kredit ke usaha mikro mencapai Rp4,8 triliun. Persentasenya mendominasi kredit UMKM sebesar 57%. Kemudian diikuti oleh kredit usaha kecil dan menengah sebesar Rp2 triliun (24%), dan kredit ke industri finansial sebesar Rp1,6 triliun (19%).
Sedangkan untuk kredit di segmen institusi finansial biasanya disalurkan ke industri multifinance sekitar Rp900 miliar, koperasi & grameen sekitar 500 miliar, sementara untuk ke fintech sekitar Rp300 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Np