Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah bank telah merevisi ke bawah target dari laba di 2024. Hal ini disebabkan oleh beberapa bank yang mencatat laba dengan pertumbuhan single digit hingga semester I 2024.
Catatan laba tersebut seiring dengan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang turun jadi 4,57 persen dari sebulan sebelumnya 4,8 persen.
Kepala Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut revisi target laba tersebut juga seiring dengan kondisi suku bunga global yang masih tinggi. Sementara, suku bunga kredit saat ini tergolong stabil, dan ditengah suku bunga dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat.
“Meskipun demikian, sesuai RBB (rencana bisnis bank), revisi dari bank NIM pada akhir 2024 diproyeksikan masih tergolong stabil dibandingkan NIM pada semester I 2024. Hal ini ditunjukkan oleh capaian realisasi laba perbankan pada Juni 2024 yang lebih baik dibandingkan proyeksi pada awal tahun,” kata Dian dalam jawaban tertulis dikutip, Senin 12 Agustus 2024.
Baca juga: Melesat 48 Persen, Laba Bersih Bank Sampoerna jadi Rp40,1 Miliar per Juni 2024
Dian mengharapkan bahwa kinerja perbankan akan tetap terjaga baik pada 2024, meski tidak setinggi tahun lalu.
“Dengan optimisme bahwa penyaluran kredit perbankan di 2024 masih cukup tinggi dengan pencapaian double digit, pertumbuhan kinerja perbankan pada tahun 2024 diharapkan tetap terjaga baik meskipun mungkin tidak setinggi tahun lalu,” ujar Dian.
Di samping itu, kinerja industri perbankan pada semester I 2024 sebagian besar ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh positif. Sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten pada kisaran 5 persen.
“Hal ini memberikan sinyal yang positif bagi dunia usaha untuk kembali melakukan ekspansi bisnis dan aktivitas operasional,” imbuhnya.
Di sisi lain, tingginya suku bunga global yang disertai dengan fluktuasi nilai tukar, juga menyebabkan korporasi domestik memilih pembiayaan dari perbankan domestik yang memiliki suku bunga kredit yang cenderung stabil.
Baca juga: SeaBank Raup Laba Rp204 Miliar, Melonjak 350 Persen pada Semester I-2024
“Sejalan dengan hal tersebut, perbankan optimis akan pencapaian target pertumbuhan kredit perbankan di akhir tahun 2024,” tegasnya.
Berdasarkan hasil revisi RBB 2024-2026, Dian menyatakan bahwa secara umum bank merevisi ke atas target kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada akhir 2024, searah dengan proyeksi OJK. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More