Perbankan

Bank Permata (BNLI) Cetak Laba Rp2,8 Triliun, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank/BNLI) mencetak laba bersih sebesar Rp2,8 triliun pada kuartal III-2024, naik 30 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli mengatakan, kinerja lapor biru yang diraih tersebut, ditopang oleh penyaluran kredit kepada segmen korporasi, komersial dan konsumer.

“Penyaluran kredit yang dilakukan secara fokus dan konsisten dengan prinsip kehati-hatian menghasilkan pertumbuhan kredit sebesar 8,6 persen menjadi Rp150,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” katanya, dikutip pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III-2024, total Aset Bank tumbuh sebesar 1,1 persen menjadi Rp254,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, kedisiplinan bank dalam menerapkan optimalisasi neraca secara berkelanjutan berdampak positif pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 81,6 persen pada September 2024 dibandingkan 75,6 persen pada September 2023.  

Baca juga : Perluas Bancassurance Syariah, Astra Life Gandeng UUS Permata Bank

Adapun, rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Bank pada September 2024 yang membaik masing-masing pada level 2,1 persen dan 8 persen, turun dibandingkan pada level 2,9 persen dan 9,4 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.  

Lebih lanjut, Bank Permata terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 381 persen dan 97 persen. 

Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah. 

Baca juga : Ramai Fenomena Makan Tabungan, Permata Bank Santai Transaksi Nasabahnya Aman

CIR Semakin Baik

Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 48,9 persen pada September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 49,2 persen.

Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah meningkat menjadi Rp183,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, diiringi rasio CASA yang terjaga di level 55,1 persen.

Rasio permodalan bank berkode emiten BNLI ini saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 33,2 persen dan 25,5 persen pada Kuartal III 2024. Hal ini menjadi fondasi kuat untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas dan berkelanjutan pada masa depan, baik secara organik maupun anorganik. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago