Bank Papua Kantongi Laba Rp452,68 Miliar di 2024, Tumbuh di Atas Industri

Bank Papua Kantongi Laba Rp452,68 Miliar di 2024, Tumbuh di Atas Industri

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Papua atau Bank Papua berhasil mencatatkan rapor biru sepanjang 2024. Laba bersih bank yang dipimpin Yuliana Yembesi sebagai direktur utama ini tumbuh sebesar 6 persen, dari Rp427,02 miliar di 2023 menjadi Rp452,68 miliar pada 2024. Capaian laba ini melampaui rata-rata laba industri perbankan nasional yang tercatat hanya 4,88 persen.

Mengutip laporan keuangan perseroan, 9 April 2025, kenaikan laba bersih bank kebanggaan masyarakat Papua ini didorong pendapatan bunga bunga bersih. Per Desember 2024, pendapatan bunga Bank Papua tercatat sebesar Rp2,31 triliun, atau turun tipis 1,09 persen. Meski demikian, Bank Papua berhasil menekan beban bunga hingga 28,59 persen menjadi Rp318,82 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Papua tetap tumbuh 5,39 persen menjadi Rp1,99 triliun.

Raihan laba bersih Bank Papua juga didorong oleh pos komisi fee dan administrasi yang mengalami kenaikan 15,09 persen, dari Rp157,73 miliar di 2023 menjadi Rp181,55 miliar pada 2024. Kemudian, Bank Papua juga tercatat berhasil menekan beban komponen kerugian penurunan nilai aset keuangan hingga 21,58 persen menjadi Rp174,72 miliar.

Baca juga: Fundamental Tetap Kuat, Bank Sumsel Babel Bukukan Laba Rp475,80 Miliar di 2024

Efisiensi operasional bank masih menjadi concern Bank Papua. Ini terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 79,54 persen menjadi 78,28 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri yang berada di level 81,30 persen.

Sementara dari fungsi intermediasi, penyaluran kredit Bank Papua naik double digit, yakni 11,25 persen menjadi Rp21,79 triliun, ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp19,58 triliun. Realisasi kredit ini juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional yang berada di level 10,52 persen.

Penyaluran kredit juga dibarengi dengan kualitas kredit. Ini tercermin dari rasio non performing loan (NPL) gross dan NPL net masing-masing turun menjadi 2,33 persen dan 2,63 persen, dari sebelumnya 2,41 persen dan 2,67 persen. Angka ini berada di bawah aman yang ditentukan regulator, yakni 5 persen.

Hanya saja dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) Bank Papua mengalami tekanan. Per Desember 2024, total DPK Bank Papua tercatat sebesar Rp24,68 triliun atau turun 3,58 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp25,60 triliun.

Baca juga: Mantap! Bank Banten Raih Laba Rp39,33 Miliar di 2024, Tumbuh 47,91 Persen

Penurunan DPK sedikit memengaruhi raihan total aset Bank Papua. Total aset Bank Papua tercatat mengalami penurunan tipis 0,49 persen dari Rp32,27 triliun di 2023 menjadi Rp32,11 triliun pada 2024.

Sementara dari rasio keuangan lainnya, return of asset (ROA) mengalami kenaikan dari 1,62 persen menjadi Rp1,89 persen. Sementara return of equity (ROE) turun dari 11,08 persen menjadi 10,49 persen.

Adapun rasio net interest margin (NIM) tercatat mengalami kenaikan dari 6,43 persen menjadi 7,19 persen. Capaian NIM ini berada di atas rata-rata industri di 2024 yang berada di kisaran 4,62 persen. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) tetap terjaga pada level tinggi, yaitu 22,73 persen, jauh di atas ketentuan minimum. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62