News Update

Bank Papua dan Bank QNB Paling Boros Biaya

Efisiensi perbankan dalam kondisi baik pada 2017. Hal itu tecermin dari rasio BO/PO yang cenderung menurun. Namun, masih ada delapan bank yang rasio BO/PO-nya di atas 100%. Siapa saja? Dan, bank mana saja yang rasio BO/PO-nya rendah?

Jakarta – Lebih efisien. Itulah tantangan industri perbankan ke depan. Sebab, kini bank-bank makin sulit mendapatkan net interest margin (NIM) yang tebal di tengah kondisi lemahnya permintaan kredit dan tren menurunnya suku bunga kredit. Makanya, jika ingin tetap mendapatkan profit yang cukup, bank-bank harus pandai-pandai mengatur pengeluaran.

Biro Riset Infobank (birI) mencatat, dalam tiga tahun terakhir bank-bank relatif keberatan beban. Hal itu antara lain tecermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) yang cenderung merangkak naik pada periode 2014 hingga 2016. Pada 2014 rasio BO/PO industri bank umum tercatat 77,31%. Setahun kemudian naik menjadi 82,17%. Dan, pada 2016 rasio BO/PO membesar menjadi 82,85%.

Tekanan lebih besarnya beban pada bank-bank juga terlihat dari pertumbuhan biaya operasional yang lebih tinggi ketimbang pendapatan operasional pada periode tiga tahun itu. Kendati, secara absolut, nilai pendapatan operasional tetap masih lebih besar ketimbang biaya operasional. Pada 2015 biaya operasional bank-bank umum tumbuh 26,20%, sementara pendapatan operasionalnya naik 18,73%. Tahun berikutnya, biaya operasional meningkat 9,71%, sedangkan pendapatan operasional tumbuh 8,81%.

Sampai dengan Agustus 2017, rasio BO/PO bank-bank umum tercatat 79,43%. Rasio itu membaik dibandingkan dengan Agustus tahun sebelumnya yang mencapai 81,99%. Dengan kata lain, menurut pandangan Infobank Institute, dalam setahun terakhir bank-bank cenderung lebih efisien.

Kendati demikian, besaran rasio BO/PO bank umum yang sedikit di atas 80% itu sejatinya masih relatif sangat baik. Idealnya, rasio BO/PO berada di rentang 70% hingga 80%. Namun, memang, untuk mencapai ukuran ideal itu, bukan pekerjaan mudah bagi bank-bank.

Perkembangan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional Bank Umum

Keterangan 2014 2015 2016 Agustus 2017
Biaya Operasional (Rp Miliar) 475.502 600.086 658.347 424.187
Pendapatan Operasional (Rp Miliar) 615.088 730.305 794.663 534.061
Rasio BO/PO (%) 77,31 82,17 82,85 79,43

Page: 1 2

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

21 mins ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

32 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

2 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

2 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

4 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

4 hours ago