Jakarta – Bank Mayapada (MAYA) meraih penghargaan Digital Brand 2025 untuk produk-produk tabungan, kartu kredit dan best digital brand untuk Bank Mayapada kategori bank dengan aset Rp100 triliun sampai Rp150 triliun. Penghargaan diberikan oleh Majalah Infobank dan Isentia (perusahaan media monitoring asal Australia).
Pemberian penghargaan dilangsungkan dalam ajang “14th Infobank-Isentia Digital Brand Awards 2025” di Shangri-La Hotel, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Penghargaan diberikan oleh Russ Horell, Chief Revenue Officer (CRO) Asia Pacific Isentia dan Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group kepada Thomas Arifin, Wakil Direktur Utama, Bank Mayapada.
Pada riset social media yang dilakukan Isentia dan Infobank, credit card (MyCredit) dari Bank Mayapada berhasil memperoleh penghargaan Digital Brand Awards 2025 untuk kategori kartu kredit kelompok bank KBMI 2 aset Rp100 triliun sampai Rp150 triliun.
Baca juga: 88 Institusi Raih Penghargaan “Infobank-Isentia Digital Brand Awards 2025”
Penghargaan Digital Brand Awards 2025 juga diraih produk MySaving dari Bank Mayapada untuk kategori tabungan dari bank KBMI2 dengan aset Rp100 triliun sampai Rp150 triliun. Dan, untuk kategori bank konvensional, Bank Mayapada dengan kelompok KBMI2 juga mendapatkan penghargaan Digital Bank Awards 2025.
Tahun ini, Isentia dan Infobank memberikan tiga penghargaan sekaligus kepada Bank Mayapada dengan kategori produk yang berbeda.
Riset dilakukan secara independent oleh Isentia, perusahan yang berbasis di Australia, dan mempunyai jaringan luas di seluruh Asia Pacifik.
Metodologi yang digunakan dalam riset ini menggunakan delapan tahapan yang berpusat pada channel media sosial dalam melakukan penilaian terhadap corporate brand dan product brand.
Kedelapan tahapan itu yakni, menentukan kategori, meriset brand dan kata kunci, memilih channel medsos, men-generate data dari medsos, menentukan sentimen, pengambilan data, menghitung indeks, dan menentukan hasil tiga teratas (top three).
“Sistem pemrosesan multibahasa yang digunakan Isentia mampu mengekstraksi data dan mengkategorikan sentimen dalam lima kategori: sangat positif, positif, netral, negatif, dan sangat negatif,” ujar Russ Horell, Chief Revenue Officer (CRO) Asia Pacific Isentia, saat memberikan pemaparan.
Data yang telah dikategorikan kemudian disimpan dalam Dashboard I-Social Isentia, yang kemudian dianalisis menggunakan algoritma Isentia untuk menghasilkan statistik, tren, indeks, dan laporan visual seperti grafik dan pemetaan dengan representasi warna yang berbeda-beda.
Baca juga: Wah! Komposisi Direksi BRI Didominasi “Pemain” dari Mandiri
Sementara menurut Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto, riset digital brand dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terkait strategi branding baru yang perlu dilakukan di era digital. Saat ini, interaksi digital memiliki pengaruh besar terhadap persepsi konsumen.
“Reputasi digital sebuah perusahaan bisa menjadi penentu kesuksesan maupun kegagalan. Media online memainkan peran penting sebagai sumber data yang sangat besar dan kuat. Media sosial juga dapat digunakan sebagai saluran layanan pelanggan yang interaktif,” ujar Eko B. Supriyanto.
Acara “14th Infobank-Isentia Digital Brand Award 2025” didahului dengan Sharing From Visionary Leaders bertajuk “Business Vision in Global Divergences” dengan menghadirkan pembicara Ridha D.M. Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority. (*)