Ilustrasi: Pertumbuhan ekonomi Indonesia/Erman Subekti
Jakarta – Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 4,96 persen. Dukungan fiskal dan kinerja ekspor diharapkan menjadi motor pendongkrak perekonomian domestik.
Kepala Departemen Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina mengatakan, realisasi fiskal sudah lebih baik, namun demikian belanja dan penerimaan negara berada di bawah tren historisnya.
“Ke depan dukungan fiskal dan ekspor tentunya akan sangat penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Dian dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal III 2025, Kamis, 28 Agustus 2025.
Baca juga: Ekonomi RI Kuartal III 2025 Diproyeksi Tak Sampai 5 Persen
Menurutnya, kebijakan fiskal akan berjalan ekspansif pada semester II 2025. Sebab, pemerintah akan melakukan percepatan belanja usai pemerintah telah menyelesaikan realokasi anggaran.
Adapun realisasi belanja negara hingga semester I 2025 telah mencapai Rp1.407,1 triliun atau 38,8 persen dari target.
“Kami melihat ini akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan,” ungkap Dian Ayu.
Sementara itu, defisit APBN 2025 diperkirakan akan mencapai Rp662 triliun atau 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ini dikarenakan kinerja penerimaan masih berada dalam tren negatif.
Penerimaan negara masih bergantung pada harga komoditas yang dipengaruhi kondisi ketidakpastian perekonomian global.
Baca juga: Demi Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Bidik Investasi Rp3.414,82 Triliun di 2029
“Kalau kita lihat challenge-nya terutama di sini kita lihat dari sisi penerimaan. Karena dari sisi penerimaan tentunya akan sangat terkait dengan kondisi global. Situasi perekonomian global yang melambat itu akan memengaruhi harga komoditas dan ini akan berpengaruh pada penerimaan juga,” imbuhnya.
Sementara itu, kinerja ekspor masih positif pada semester I 2025, sehingga dapat mengimbangi peningkatan impor. Dian menyebut, ekspor juga memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi.
“Dari sisi ekspor, kita juga masih melihat performanya cukup baik di kuartal I dan kuartal II,” bebernya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More