Jakarta – Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan menyebutkan likuiditas Bank Mandiri di tahun ini dipastikan akan tetap baik, yang akan diimbangi dengan berbagai aspek untuk menghimpun dana dalam menggelontorkan kredit.
Hal ini tercermin dari loan to deposit ratio atau LDR (bank only) Bank Mandiri berada pada level 81,16% per November 2022. DPK Bank Mandiri berhasil tumbuh sebesar 13,95% yoy menjadi Rp1.125,05 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46% yoy menjadi sebesar Rp920,43 triliun.
“Lihat saja LDR masih bagus, di luar LDR ada wholesale funding melalui bond, NCD, lalu repo to maturity, jadi bank tidak hanya dari DPK, dari bisa himpun dana dari wholesale funding. Itu kalau dikombinasikan, maka oke sekali likuiditas. Masih sangat bisa dukung pertumbuhan,” ujar Panji, dikutip Rabu, 25 Januari 2023.
Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa kisaran LDR di tahun 2023 ini. Menurutnya, hal ini tergantung kepada seberapa cepat perseroan menyalurkan kredit.
“Karena LDR kan loan to deposit ratio. Kalau sekarang masih oke banget lah. Untuk menggelontorkan kredit juga tergantung demandnya juga,” pungkasnya.
Panji juga menambahkan, disamping itu Bank mandiri akan terus memegang prinsip kehati-hatian untuk menyalurkan kredit kepada nasabah dan tergantung terhadap permintaan.
“Tapi juga dari sisi demand-nya ada atau tidak. Paling utama, refinancing yang jatuh tempo lalu rolling. Jangan lupa ada bond yang jatuh tempo di korporasi, itu kan pilihannya. Antaran dia nerbitan surat utang atau ambil dari kredit perbankan,” jelas Panji. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra