Jakarta – Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kali ini, Bank Mandiri menyiapkan fasilitas kredit talangan kepada pelaku UKM yang menjadi supplier/vendor PT Bumi Pangan Utama (Sekar Bumi Group).
Adapun plafon pembiayaan sebesar Rp100 miliar untuk disalurkan kepada supplier/vendor PT Bumi Pangan Utama. Fasilitas ini akan diberikan selama satu tahun, dengan masa pinjaman setiap supplier/kontraktor yang disesuaikan dengan kebutuhan.
“Fasilitas pembiayaan ini memiliki peran yang strategis sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi khususnya di segmen UKM, khususnya perbaikan pada sektor industri pengolahan dan eksportir udang yang menjadi fokus Bumi Pangan Utama dan Sekar Bumi Group,” kata Senior Vice President Bank Mandiri Alexander Dippo pada keterangannya, 25 Oktober 2021.
Selain itu, Bank Mandiri juga turut melakukan sosialisasi kepada BPU mengenai layanan digital perbankan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri pada kesempatan yang sama.
Salah satu varian unggulannya yakni Portal Kopra by Mandiri yang merupakan single access portal ke layanan digital existing seperti Mandiri Cash Management (MCM) 2.0, Mandiri Financial Supply Chain Management (MFSCM), Mandiri Global Trade (MGT), Mandiri e-FX, Mandiri Smart Account (MSA), dan Mandiri Online Custody.
“Konsep single access Kopra by Mandiri membuat nasabah lebih praktis dan holistik dalam menjalankan aktivitas finansial dan pemantauan transaksi keuangan, efisien dan mudah mengakses informasi produk di Bank Mandiri. Serta memberikan kemudahan kontrol, alokasi dan monitoring funding, serta lending di level entitas maupun grup usaha,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bank Mandiri hingga Juni 2021 berhasil mencatatkan aset senilai Rp1.237 triliun. Adapun laba yang diperoleh perseroan pada periode yang sama mencapai Rp11,51 triliun, naik 17,12% secara tahunan. Sementara itu, dana pihak ketiga dan penyaluran kreditnya masing-masing mencapai Rp853,41 triliun dan Rp805,20 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np