Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memimpin kredit sindikasi Rp13,7 triliun dari 29 perbankan untuk pembangunan 6 (enam) ruas tol dalam kota Jakarta Tahap I Ruas Semanan – Sunter dan Sunter – Pulogebang dengan total panjang tol berkisar 30 kilometer (km). Adapun 29 perbankan tersebut terdiri dari 24 bank konvensional dan 5 bank syariah.
Kredit investasi yang diberikan kepada PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Jaya Pratama, milik Pembangunan Jaya Group ini tercatat menjadi pembiayaan sindikasi terbesar yang pernah diberikan untuk pembangunan jalan tol dengan jumlah perbankan dan lembaga keuangan yang terlibat juga menjadi yang terbanyak.
Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan, selain sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) Coordinator, Bank Mandiri bersama anak perusahaan Bank Mandiri Syariah menjadi group kontributor terbesar dengan total pembiayaan hingga Rp3 triliun. Adapun limit Bank Mandiri adalah Rp2 triliun dan Mandiri Syariah sebesar Rp1 triliun.
“Tidak hanya program-program Pemerintah yang mayoritas dilaksanakan oleh BUMN, kami juga mendukung keterlibatan swasta untuk turut berperan dalam percepatan pengadaan infrastruktur nasional. Harapannya, swasta nasional juga semakin terdorong untuk meningkatkan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” ujar Dikdik dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Menurutnya keikutsertaan Bank Mandiri dalam sindikasi ini mengindikasikan konsistensi perseroan dalam mendukung program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama. Selain itu, sindikasi ini menunjukkan peran Bank Mandiri sebagai salah satu katalis pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendukung keikutsertaan kontraktor dan investor swasta untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelasnya.
Portofolio Bank Mandiri di jalan tol sendiri pada akhir triwulan III tahun ini sebesar Rp12,3 triliun, naik 31 perssn secara tahunan. Dari total komitmen kredit jalan tol tersebut, kata dia, sebesar Rp 10,1 triliun atau 82 persen disalurkan melalui skema sindikasi. Besarnya portofolio Bank Mandiri dalam kredit sindikasi merupakan salah satu bentuk komitmen untuk turut serta bersinergi dan bekerja sama dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan yang besar.
“Selain dapat meningkatkan nilai riil pinjaman yang diterima kontraktor, skema indikasi juga menjadi solusi terbaik baik kreditur seperti Bank Mandiri dalam mengelola risiko,” tutup Dikdik. (*)