Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menurunkan suku bunga kredit sejak akhir tahun lalu. Penurunan suku bunga ini merupakan respon Bank Mandiri terhadap bauran kebijakan moneter dan fiskal ke dalam penurunan suku bunga kredit. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan pada bisnis sektor riil.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rully Setiawan mengatakan, Bank Mandiri telah menurunkan suku bunga kredit untuk seluruh segmen per akhir Juni 2020 di kisaran 5 sampai 25 basis poin (bps) dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, hal ini dilakukan agar dapat mendukung bisnis sektor riil sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Indonesia.
“Seiring inisiatif bauran kebijakan moneter dan fiskal serta kebijakan regulator industri keuangan untuk memulihkan ekonomi Indonesia, Bank Mandiri siap merespon positif dengan terus melanjutkan laju penurunan suku bunga kredit secara berhati-hati serta memperhatikan kondisi likuiditas dan faktor-faktor fundamental lainnya,” kata Rully seperti dikutip di Jakarta, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Bank Indonesia (BI) rajin memangkas suku bunga sejak paruh kedua 2019. Meskipun begitu, penurunan suku bunga tersebut belum berdampak signifikan pada penurunan bunga kredit.
Tahun ini, BI sudah empat kali menurunkan bunga acuannya dengan total 100 basis poin (bps) ke level 4%. Terakhir, penurunan bunga dilakukan pada pertengahan Juli sebesar 25 bps. Terhitung sejak Juli 2019 hingga Juli 2020, bunga acuan BI sudah terpangkas 200 bps.
Terkait hal ini, Rully menjelaskan bahwa penetapkan bunga kredit korporasi dipengaruhi banyak faktor sehingga tidak sama antara satu debitur dengan debitur lain. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah tingkat risiko debitur penerima, suku bunga acuan, dan jenis kredit yang diberikan. (*) Evan Yulian Philaret