Jakarta – Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10% – 12% secara tahunan (yoy).
“Untuk tahun 2023 guidance loan growth berkisar di antara 10% – 12% yoy secara konsolidasi dengan tentunya tetap memperhatikan kualitas kredit,” ujar Alexandra Askandar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Selasa, 31 Januari 2023.
Lanjutnya, beberapa sektor perspektif antara lain sektor yang cukup resilien dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang, yaitu industri FMCG, industri pengolahan, health care, dan pemerintahan.
“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” katanya.
Optimisme tersebut tercermin dari kredit secara konsolidasi di tahun 2022 tumbuh sebesar 14,48% atau Rp1.202,2 triliun. Ditopang oleh wholesale secara bank only tumbuh sebesar 12,2% dan segmen ritel tumbuh sebesar 13,42% secara yoy.
“Kalau kita lihat sektoralnya pertumbuhan kredit ini dorong antara lain industri FMCG kemudian pemerintahan dan juga sektor yang terkait dengan energi,” pungkasnya.
Kemudian, pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35% di tahun 2022 lalu. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0% yoy menjadi Rp196,3 triliun di akhir 2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra