Jakarta – Memasuki kuartal II tahun 2021 (Q2-2021) pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukkan tren perbaikan. Hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih di bulan Maret-April 2021 yang dipengaruhi beberapa faktor seperti menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi.
Head of Macroeconomic & Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina bahkan menyebut, ekonomi RI pada kuartal II-2021 bisa tumbuh positif di 6% bila vaksinasi dan proses pemulihan ekonomi berjalan dengan lancar. Tim Ekonomi Bank Mandiri juga memperkirakan, ekonomi RI hingga akhir 2021 bisa positif 4,4%
“Penerapan anggaran PEN dipacu vaksinasi masif bakal meningkatkan ekonomi ini on track jadi sesuatu yang mendukung. Jadi Q2-2021 kami perkirakan bisa tumbuh diatas 6%,” kata Dian melalui melalui video conference Economic Outlook 2021 di Jakarta, Rabu 19 Mei 2021.
Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, pemulihan ekonomi sektoral juga sudah terlihat membaik. Beberapa sektor mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industi makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi.
Lebih lanjut, pihaknya memaparkan pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan. “Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas,” jelas Andry Asmoro.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan juga menjelaskan, indeks keyakinan konsumen pada bulan April 2021 untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir menunjukkan kondisi ekonomi yang sudah optimis.
Hal itu pula, yang memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen terutama pada periode menjelang perayaan Libur Lebaran 2021. Di samping itu, Panji menambahkan kebijakan moneter juga masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Dari sisi pasar keuangan masih akomodatif dukung percepatan PEN indikator sukuku bunga BI di level terendah sepanjang sejarah 3,5 untuk dukung PEN , stimulus moneter dan makroprudensial dilakukan seperti LTV bagi perbankan untuk pacu pertumbuhan kredit,” ucap Panji.
Sebelumnya, kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2021 juga terus membaik dengan kualitas yang terjaga. Secara konsolidasi, total aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 20% secara yoy dengan kualitas yang terjaga. Kredit Bank Mandiri secara ending balance bertumbuh sebesar 9,1% yoy, sedangkan secara average balance, kredit tumbuh 8,1% yoy.
Di sisi lain, DPK tumbuh cukup tinggi mencapai 25,5% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 9,5% yoy. “Kami cukup optimis bahwa kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di tahun 2021, didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan juga perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan,” pungkas Panji. (*)
Editor: Rezkiana Np