Bank Mandiri Kantongi Fee Based Income Digital Rp5,48 Triliun per September 2025

Bank Mandiri Kantongi Fee Based Income Digital Rp5,48 Triliun per September 2025

Poin Penting

  • Pendapatan komisi digital Bank Mandiri naik 13,3 persen yoy menjadi Rp5,48 triliun hingga September 2025, ditopang optimalisasi Livin’, Livin’ Merchant, dan Kopra.
  • Ekosistem digital kian kuat, tercermin dari pertumbuhan Livin’ (34,5 juta pengguna), Livin’ Merchant (3 juta merchant), dan Kopra (nilai transaksi Rp25.980 triliun, naik 21,5 persen yoy).
  • Digitalisasi dorong kinerja pendanaan, dengan DPK bank only mencapai Rp1.487 triliun (naik 12,3 persen yoy) dan CASA tetap dominan 73,1 persen.

Jakarta – Bank Mandiri mencatat pendapatan berbasis komisi dari layanan digital secara bank only mencapai Rp5,48 triliun hingga September 2025.

Nilai tersebut melesat 13,3 persen year on year (year on year/yoy) dari posisi Rp4,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Melalui optimalisasi Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri, bank bersandi saham BMRI ini menghadirkan layanan perbankan digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara menjelaskan bahwa peningkatan signifikan ini merupakan hasil sinergi antara inovasi digital dan strategi penguatan ekosistem finansial yang berorientasi pada kemudahan dan keberlanjutan layanan nasabah.

Baca juga: Bank Mandiri Hadirkan Livin’ Fest 2025 di Palembang, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif

Livin’ by Mandiri yang hadir dalam memenuhi kebutuhan nasabah ritel telah dipakai oleh lebih dari 34,5 juta pengguna meningkat 26,5 persen yoy dengan frekuensi mencapai 4,54 miliar kali transaksi naik 27,9 persen hingga September 2025.

Pada posisi yang sama, nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp4.257 triliun, tumbuh 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kehadiran Livin’ juga mempercepat akuisisi nasabah baru, di mana lebih dari 91 persen pembukaan rekening kini dilakukan secara digital melalui aplikasi ini,” kata Ashidiq dikutip 14 November 2025.

Tak hanya menyasar nasabah ritel, Bank Mandiri juga memperluas dukungan kepada pelaku usaha melalui Livin’ Merchant, yang kini telah digunakan oleh sekitar 3 juta merchant, tumbuh 35 persen yoy.

Platform ini membantu UMKM mengelola transaksi secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas akses pasar melalui ekosistem digital yang terintegrasi.

“Livin’ Merchant kami hadirkan sebagai solusi digital yang memperkuat daya saing pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan sistem pembayaran dan pencatatan transaksi yang terintegrasi, kami ingin memastikan UMKM dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan,” tambah Ashidiq.

Di segmen korporasi dan pebisnis, nilai transaksi Kopra mencapai Rp25.980 triliun hingga September 2025, meningkat 21,5 persen yoy , dengan volume transaksi 1,45 miliar atau naik 18,7 persen yoy.

Melalui pemanfaatan ekosistem digital, saldo giro korporasi bank only meningkat menjadi Rp 564,5 triliun, mencerminkan kepercayaan dunia usaha terhadap inovasi digital Bank Mandiri.

Baca juga: Bank Mandiri Dorong Purna PMI Lombok Timur Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh

Transformasi digital yang konsisten juga mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank only Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.487 triliun, naik 12,3 persen yoy hingga akhir kuartal III 2025.

Dari jumlah tersebut, komposisi dana murah (CASA) tetap dominan sebesar 73,1 persen, menandakan efektivitas digitalisasi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.

“Digitalisasi bukan lagi sekadar pendukung, melainkan menjadi inti dari strategi pertumbuhan Bank Mandiri,” tutup Ashidiq. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62