Ilustrasi - Gedung Bank Mandiri. (Foto: Dok. Bank Mandiri)
Poin Penting
Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi membuka penawaran awal Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 atau Sustainability Bond dengan target nominal penerbitan sebesar Rp5 triliun.
Aksi korporasi ini menjadi langkah strategis Perseroan dalam memperkuat struktur pendanaan, menghadirkan diferensiasi pengelolaan likuiditas, serta memperbesar ruang intermediasi untuk pembiayaan strategis dan berkelanjutan.
Melalui penerbitan ini, Bank Mandiri menargetkan perluasan kapasitas pembiayaan yang memberi nilai tambah bagi perekonomian sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Peringkat Kredit Konsumer 105 Bank: Ambisi Mandiri Mengalahkan BCA
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menyampaikan bahwa penerbitan obligasi keberlanjutan ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam memperkuat praktik pembiayaan yang selaras dengan agenda transisi dan keberlanjutan nasional.
“Instrumen ini kami susun untuk menghadirkan pembiayaan yang semakin relevan dengan kebutuhan transformasi ekonomi. Dengan sinergi yang tepat, kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan bisnis sejalan dengan keberlanjutan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” kata Ari dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.
Adapun dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali proyek-proyek yang sejalan dengan Kerangka Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial Bank Mandiri.
Baca juga: OJK Restui Patriot Bond Jadi Agunan Kredit Bank Himbara
Ari menegaskan bahwa kebutuhan pendanaan berkelanjutan terus meningkat di tengah pergeseran praktik bisnis menuju standar ESG yang lebih ketat.
“Instrumen ini diharapkan dapat memperluas kapasitas pembiayaan hijau dan sosial, serta memperkuat likuiditas intermediasi sehingga pembiayaan strategis dapat tumbuh lebih inklusif dan adaptif. Hal ini penting untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.
Secara rinci, obligasi keberlanjutan ini akan diterbitkan dalam tiga seri dengan tingkat bunga tetap dan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun.
Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan distribusi pertama dijadwalkan pada 19 Desember 2025. Masa penawaran awal berlangsung pada 28 November hingga 4 Desember 2025.
Selanjutnya, masa penawaran umum dijadwalkan pada 15-16 Desember 2025, diikuti penjatahan pada 17 Desember 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember 2025. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More
Poin Penting RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan… Read More