Jakarta–Untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan mutu layanan kepada nasabah, Bank Kesejahteraan membuka kantor Fungsional Sentra Kredit Konsumer (SKK), di Jalan Iskandarsyah Raya Kaveling 12-14, Blok B.10, KebayoranBaru, Jakarta Selatan.
Peresmian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Bank Kesejahteraan, Sasmaya Tuhuleley. “Peresmian kantor Fungsional SKK adalah untuk memudahkan proses layanan satu pintu kepada nasabah, khususnya nasabah yang ingin mendapatkan layanan kredit konsumer, seperti KTA, Multiguna, KPR, KKB dan lain-lain. Sehingga proses penyaluran kredit bisa lebih cepat dan berkualitas,” kata Sasmaya, kepada wartawan, minggu lalu, di Jakarta.
Dia menambahkan, dengan adanya kantor fungsional SKK, maka semua proses kredit konsumer dilakukan secara tersentralisasi. Kredit konsumer tersebut meliputi, analisa dan persetujuan kredit, pencairan kredit, dan administrasi serta collection.
“Diharapkan dengan adanya kantor SKK ini layanan kredit konsumer kepada nasabah menjadi lebih cepat, sekitar tiga sampai lima hari, portofolio bisa lebih berkualitas serta tercapainya efesiensi yang maksimal pada bank.
Untuk mendukukung semua itu, Bank Kesejahteraan telah melengkapi proses kredit dengan infrastruktur informasi teknologi, berupa loan origination system (LOS)dengan kelengkapan credit scoring model (CSM), recording system untuk akad kredit, dan otomasi SID,” jelas Sasmaya.
Ke depan, Bank Kesejahteraan telah siap untuk tumbuh dan berkembang mengejar ketertinggalan untuk menjadi bank yang berkinerja terbaik di antara peer group, sesuai dengan rencana jangka panjang dan blue print 2016-2020.
Blue print 2016-2020 meliputi menjadi bank fokus pegawai nasional dengan menjadikan koperasi sebagai Mitra yang solutif. Target jangka pendek Bank Kesejahteraan pada tahun 2018, yaituingin menjadiBank BUKU 2, dengan terlebih dulu melakukan IPO di akhir tahun 2017. Pada tahun 2020, Bank Kesejahteraan menargetkan memiliki total asset lebih dari Rp12,5 triliun.
Sedangkan untuk menunjang target-target perseroan, Bank Kesejahteraan akan mengandalkan tiga pilar bisnis utama yaitu, kredit executing koperasi/PNS/BUMD, kredit pensiunan dan KTA channeling koperasi karyawan dan konsumer lain dengan perusahaan swasta. (*) Kristopo