News Update

Bank Kecil Masih Minim Terapkan GCG

Jakarta – Berdasarkan kajian riset yang dilakukan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menyebutkan, bahwa industri perbankan yang belum sepenuhnya menerapkan Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah kategori bank kecil.

Direktur Utama LPPI Hartadi A Sarwono, di Jakarta, Selasa 31 Juli 2018 mengatakan, kategori Bank kecil yang  dimaksud yaitu Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I atau bank yang memiliki modal inti kurang dari Rp1 triliun dan BUKU II yang memiliki modal inti Rp1 triliun sampai dengan kurang Rp5 triliun.

Berdasarkan hasil riset LPPI nilai penerapan GCG untuk bank BUKU I rata-rata hanya 2,23. Sementara, BUKU II mendapatkan nilai rata-rata 2,10, BUKU III nilai rata-rata 1,85, dan buku IV rata-rata 1,25. Itu artinya, bank-bank bermodal besar masih bisa mempertahankan praktik GCG di perusahaannya sesuai ketentuan regulator.

Baca juga: LPPI: Praktik GCG di Perbankan Semakin Menurun

Dalam riset tersebut, bank diwajibkan untuk mengisi penilaian GCG dengan metode self assessment pada 11 aspek yang sudah ditetapkan oleh otoritas. Isian tersebut nantinya akan menghasilkan nilai akhir 1 sampai 5, di mana makin tinggi angkanya berarti makin buruk penerapan GCG di bank tersebut.

“Tadi bank kecil yang ratingnya rendah itu karena kesiapan mereka. Sebetulnya standarnya ketentuan GCG buat bank sudah sangat bagus,” ujar Hartadi.

Dia menambahkan, masalah utama bank dalam kategori kecil ini dalam menerapkan GCG adalah persoalan SDM. “Semua bank terutama yang kecil-kecil memang mempersiapkan organisasi dan kesiapan dari SDMnya itu belum. Sehingga memang kelihatan bedanya disana (dengan Bank Kategori Besar),” paparnya.

Lebih lanjut dia menegaskan, bahwa sebelum memasuki dalam ranah digital banking untuk menerapkan GCG lebih baik, Bank kecil harus menyelesaikan permasalahan SDM terlebih dahulu. “Saat ini banyak bank (bermodal) kecil belum siap secara organisasi dan SDM. Bukan saja di hardware dan software tapi juga pada SDMnya,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago