Jakarta – Kinerja Bank Kaltimtara menunjukkan pertumbuhan positif dalam beberapa indikator utama meskipun menghadapi tantangan pada sisi dana pihak ketiga (DPK) dan laba bersih pada periode September 2024.
Berdasarkan laporan publikasi per September 2024, yang dirilis Selasa, 29 Oktober 2024, secara konsolidasi, aset bank yang dipimpin Muhammad Yamin sebagai direktur utama ini meningkat sebesar 5,20 persen menjadi Rp52,18 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang tercatat sebesar Rp49,60 triliun.
Namun, pada sisi DPK terjadi penurunan sebesar 1,88 persen, dari Rp39,67 triliun menjadi Rp38,92 triliun pada September 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya nominal deposito hingga 37,26 persen dari Rp11,37 triliun menjadi Rp7,13 triliun.
Meski demikian, kabar baiknya, terjadi peningkatan signifikan pada dana murah (giro dan tabungan) Bank Kaltimtara, yang tumbuh 12,33 persen dari Rp28,29 triliun menjadi Rp31,78 triliun.
Baca juga: Bank Jateng Bukukan Laba Bersih Rp1,03 Triliun di September 2024
Alhasil, rasio dana murah terhadap DPK pun naik menjadi 81,67 persen dari sebelumnya 71,33 persen. Peningkatan dana murah ini berpotensi membantu mengurangi biaya dana (cost of fund) yang dikeluarkan bank pembangunan daerah (BPD) terbesar kelima di Indonesia ini.
Sementara itu, kredit yang disalurkan oleh Bank Kaltimtara menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dengan kenaikan sebesar 11,44 persen yoy, dari Rp18,90 triliun menjadi Rp21,07 triliun.
Kredit konvensional naik 11,59 persen dari Rp17,34 triliun menjadi Rp19,36 triliun, sementara pembiayaan syariah juga mengalami peningkatan sebesar 9,73 persen, mencapai Rp1,71 triliun. Peningkatan ini didukung oleh modal inti yang melonjak signifikan sebesar 84,50 persen dari Rp4,60 triliun pada September 2023 menjadi Rp8,48 triliun pada September 2024.
Hanya saja, di tengah peningkatan aset dan kredit, Bank Kaltimtara mengalami penurunan laba bersih sebesar 4,52 persen, dari Rp308,76 miliar menjadi Rp294,80 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan beban operasional selain bunga yang meningkat sebesar 23 persen, dari Rp1,17 triliun menjadi Rp1,44 triliun. Kendati demikian, pendapatan bunga bersih tercatat naik 19,21 persen, dari Rp1,55 triliun menjadi Rp1,85 triliun.
Baca juga: Bank Sulselbar Kantongi Laba Bersih Rp455,70 Miliar di Kuartal III 2024
Dalam hal rasio keuangan, Bank Kaltimtara tetap terlihat berkualitas dan sehat. Capital adequacy ratio (CAR) menunjukkan posisi yang kuat, meningkat menjadi 43,01 persen dibandingkan 24,11 persen pada periode yang sama tahun lalu. Tapi memang, non performing loan (NPL) gross sedikit meningkat menjadi 4,00 persen dari 2,91 persen, sedangkan NPL nett naik menjadi 1,61 persen dari sebelumnya 1,29 persen.
Adapun rasio pengembalian aset (ROA) tercatat stabil pada 1,13 persen, sementara return on equity (ROE) mengalami penurunan dari 9,05 persen menjadi 4,65 persen.
Dengan kinerja yang relatif positif, Bank Kaltimtara terus menunjukkan daya saing dalam menjaga pertumbuhan aset, kredit, dan dana murah, meski mengalami tantangan pada sisi laba bersih dan NPL. (*) Ari Nugroho