Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim menargetkan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tahun ini bisa ditekan di bawah 3 persen. Pasalnya, perseroan mencatat NPL tahun lalu sebesar 4,8 persen.
“Tahun ini kita terus berupaya untuk menurunkan NPL kita, sampai akhir tahun ini kita targetkan NPL kita dibawah 3 persen,” kata Direktur Utama Bank Jatim Hadi Santoso di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Sepanjang semester pertama 2019, Hadi menyebut kredit macet Bank Jatim sudah jauh lebih baik diangka 3,16 persen dengan nett NPL sekitar 3,06 persen.
Pihaknya optimistis kinerja NPL banknya bisa ditekan hingga dibawah 3 persen sampai akhir tahun ini.
Sementara itu, kinerja keuangan Bank Jatim semester I 2019 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY).
Berdasarkan kinerja semester I, aset Bank Jatim tercatat Rp68,95 triliun atau tumbuh 15,81% laba bersih tercatat Rp816,42 miliar atau tumbuh 7,67 persen (YoY).
Selama semester I Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 17% (YoY) yaitu sebesar Rp57,93 triliun dengan CASA rasio sebesar 69,62 persen.
Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp34,77 triliun atau tumbuh 8,25 persen (YoY). Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp21,37 triliun atau tumbuh 4,33 persen (YoY). (*)