Bank Jatim Incar Kredit Tumbuh Double Digit di 2023

Bank Jatim Incar Kredit Tumbuh Double Digit di 2023

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, atau Bank Jatim (bjtm) optimistis dapat menjaga tren kinerja positif di tahun 2023. Salah satunya dari sisi kredit yang ditargetkan tumbuh hingga 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kredit tahun ini tumbuh 12-13%, ini sudah kami siapkan perangkat dan infrastruktur termasuk segmentasi kreditnya,” ungkap Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman di Jakarta, Selasa 7 Maret 2023.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Jatim akan memperkuat segmen konsumer, dengan memperbesar porsi kredit ASN. Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan sisi konsumer lain seperti KPR dan KKB.

“LDR (loan to deposit ratio) juga ditargetkan akan semakin baik, insha allah tahun ini meningkat 58-60%, karena ini masih di bawah idnsutri tapi kami ingin tumbuh lebih baik dengan fundamental sehingga tumbuh sehat dan menguntungkan,” ungkap Busrul.

Hingga akhir 2022, kredit Bank Jatim tumbuh 8,06% (year on year/yoy). Peningkatan penyaluran kredit terjadi diseluruh segmen.

Kredit UMKM tumbuh paling tinggi yakni 26,24% mencapai Rp6,34 triliun. Sementara kredit Komersial juga mengalami peningkatan 7,02% atau tercatat Rp11,20 triliun. Kemudian capaian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan, tumbuh 5,11% atau tercatat Rp28,65 triliun.

Di satu sisi, rasio non performing loan (NPL) gross perusahaan juga ikut menurun di posisi 2,83%, berbanding 4,48% di tahun 2021. Ini seiring dengan rasio loan at risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya.

Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan pada net interest income (NII) sepanjang tahun 2022 yang naik sebesar 4,40% (yoy) atau tercatat Rp4,81 triliun. Sementara itu, biaya provisi melandai sebesar 10,54% (yoy) atau tercatat Rp387 miliar.

“Dari kinerja tahun lalu, tahun ini bertumpu pada kualitas aset yang bagus, aset tumbuh 1-2%, dimana DPK tumbuh 8-9% dengan struktur dana yang baik di mana kontribusi CASA lebih baik. Diharapkan akan ada pergeseran dengan optimalisasi aset dari pendapatan treasury ke pendapatan kredit,” ungkap Busrul (*) Dicky F.

Related Posts

News Update

Top News