Jakarta – Untuk keempat kalinya sejak beroperasi, PT Bank Jago Tbk kembali masuk dalam jajaran bank terbaik di dunia versi majalah ekonomi dan bisnis asal Amerika Serikat (AS), Forbes. Bank Jago juga menjadi bank berbasis teknologi (tech-based bank) dengan peringkat tertinggi, serta masuk dalam daftar lima besar bank terbaik di Indonesia.
Bekerja sama dengan perusahaan riset global Statista, Forbes menyusun peringkat World’s Best Bank 2025 berdasarkan hasil survei terhadap lebih dari 50 ribu responden dari 34 negara.
Jajak pendapat dilakukan secara daring dalam 17 bahasa berbeda untuk mengevaluasi kinerja bank berdasarkan lima aspek utama, yakni tingkat kepercayaan, syarat dan ketentuan (seperti biaya dan suku bunga), kepuasan layanan (termasuk waktu tunggu dan keramahan staf), kemudahan layanan digital, serta kualitas nasihat keuangan.
Baca juga: Bank Jago Syariah Siapkan Gebrakan Baru Tahun Ini, Nih Bocorannya
Forbes menegaskan bahwa kepercayaan merupakan aspek terpenting dalam bisnis perbankan, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang pasca-kebijakan tarif resiprokal AS. Hal ini mendorong masyarakat dunia untuk lebih cermat dalam memilih bank yang tepercaya dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Indikator kepercayaan meliputi stabilitas keuangan bank, kepedulian terhadap nasabah, dan keamanan data. Sementara itu, kepuasan layanan mengukur sejauh mana nasabah puas serta kemungkinan mereka merekomendasikan bank kepada orang lain.
Inovasi Digital dan Kustomisasi Layanan
Dari 385 bank yang masuk dalam penilaian, Bank Jago termasuk dalam 265 bank yang dianggap konsisten menunjukkan kinerja luar biasa. Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh jutaan orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan.
Baca juga: Bank Jago Catat Tren Kenaikan Transaksi Investasi di Awal Ramadhan 2025
Bank Jago menghadirkan produk dan layanan dalam Aplikasi Jago yang dirancang agar dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
“Kami percaya institusi keuangan yang bisa menjaga keseimbangan dalam menggunakan teknologi, menjaga fundamental keuangan yang sehat, serta menerapkan manajemen risiko yang baik, akan memiliki tingkat keberlanjutan yang lebih baik dalam melayani nasabah,” ujar Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Jago, Tjit Siat Fun (Afun), dalam keterangan resminya, dikutip pada Jumat, 11 April 2025.
Keberhasilan Bank Jago menembus daftar bank terbaik dunia selama empat tahun beruntun dinilai sebagai cerminan komitmen kuat dalam berinovasi dan berkolaborasi dalam ekosistem digital.
Baca juga: Tjit Siat Fun: Perempuan Tangguh di Balik Transformasi Perbankan Digital
“Kembali masuknya Bank Jago dalam jajaran bank terbaik di dunia menunjukkan apresiasi yang besar terhadap bank-bank berbasis teknologi. Secara khusus bagi Bank Jago, afirmasi ini merupakan apresiasi terhadap model bisnis kami yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital,” lanjut Afun.
Pertumbuhan Kinerja Keuangan yang Signifikan
Sepanjang 2024, Bank Jago mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp129 miliar, tumbuh 78 persen dibandingkan dengan Rp72 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini turut didorong oleh kontribusi 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta pengguna Aplikasi Jago, naik hampir 50 persen dibandingkan 8,1 juta pada akhir 2023.
Catatan positif itu tidak terlepas dari kontribusi 15,3 juta nasabah Bank Jago, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago, yang tumbuh hampir 50 persen dibandingkan 8,1 juta pengguna pada akhir 2023.
Peningkatan jumlah pengguna berdampak positif terhadap total simpanan nasabah yang mencapai Rp18,8 triliun, naik 56 persen dibandingkan Rp12,1 triliun pada 2023. Mayoritas Dana Pihak Ketiga (DPK) berasal dari giro dan tabungan (CASA) sebesar Rp10 triliun, sementara Rp8,8 triliun sisanya berasal dari deposito.
Baca juga: Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp129 Miliar, Kredit Tumbuh Dua Digit
Penyaluran Kredit dan Aset Bank yang Menguat
Di sisi kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan total kredit sebesar Rp17,7 triliun, meningkat 36 persen dari Rp13 triliun pada 2023. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga rendah di angka 0,2 persen.
Pertumbuhan kredit turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp28,5 triliun, naik 34 persen dari Rp21,3 triliun pada tahun sebelumnya. Bank juga mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, yakni 44,4 persen. (*)









