Jakarta – PT Bank Jago Tbk dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) meluncurkan rekening dana nasabah (RDN) syariah berbasis digital untuk memberikan kemudahan berinvestasi dengan menggunakan prinsip syariah di pasar modal Indonesia.
Dengan RDN Jago Syariah, nasabah dapat berinvestasi reksadana, obligasi negara fixed rate (FR), dan saham yang dikhususkan untuk instrumen investasi syariah sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
“RDN Jago Syariah menggunakan akad wadiah yang sesuai prinsip syariah. Dengan terhubungnya kedua aplikasi, nasabah dapat dengan mudah melakukan top up RDN Jago Syariah langsung melalui aplikasi Jago,” jelas Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi Sumintardja di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Baca juga: KSEI Tunjuk 23 Bank Jadi Administrator RDN dan Bank Pembayaran, Ini Daftarnya
Pembukaan RDN Jago Syariah dapat diakses melalui aplikasi Stockbit dan akan segera tersedia di aplikasi Bibit.
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pasar modal syariah di Indonesia mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Jumlah investor syariah meningkat 225 persen dari 44.536 investor di 2018 menjadi 144.813 investor di April 2024.
Kendati mengalami peningkatan, jumlah investor syariah hanya sekitar 1 persen dari total investor di Indonesia yang berjumlah 13,34 juta, sebagaimana dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juli 2024.
Sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) yang tertanam di dalam ekosistem digital Indonesia, Bank Jago mencermati peluang ini. Maka sejak awal diluncurkan pada 2022, aplikasi Jago Syariah menyediakan produk dan layanan keuangan digital bagi segmen syariah, termasuk mengelola keuangan secara mudah, di mana berbagai transaksi keuangan dapat dilakukan dalam satu aplikasi.
“Sejak peluncuran aplikasi Jago Syariah, banyak nasabah yang terhubung dari aplikasi Jago Syariah dengan aplikasi Bibit. Melihat kebutuhan itu, kami ingin memberikan pilihan bagi segmen syariah untuk mengelola keuangan dan berinvestasi secara mudah melalui prinsip-prinsip syariah,” imbuh Waasi.
Sejak 2021, Bank Jago menjalin kolaborasi dengan Bibit (Bibit dan Stockbit) untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang saling terkoneksi.
Hingga Juli 2024, jumlah pengguna aplikasi Bibit dan Stockbit yang terhubung dengan Bank Jago mencapai lebih dari 1,8 juta atau tumbuh 32 persen lebih dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di lain sisi, jumlah pembuatan rekening dana nasabah (RDN) melonjak tiga kali lipat dalam satu tahun terakhir.
Head of Consumer Business Bank Jago, Trio Yamad Lumbantoruan menyampaikan bahwa pengguna aplikasi Jago dan Bibit rata-rata memiliki tiga kantong yang diotomatisasi dengan fitur Jago Autodebit agar tujuan keuangan mereka lebih mudah tercapai sesuai target. Adapun tujuan utama mereka dalam berinvestasi adalah untuk dana pensiun, dana darurat, dan investasi saham.
“Setiap orang memiliki kebutuhan dan caranya masing-masing dalam berinvestasi dan mengatur keuangan. Nah, integrasi aplikasi Jago dan Bibit ini memang dirancang untuk dipersonalisasi sesuai kebutuhan mereka agar dapat merdeka secara finansial sesuai caranya masing-masing,” tutur Trio.
Sementara, PR and Corporate Communication Lead Bibit, William mengatakan bahwa kolaborasi dengan Bank Jago terbukti meningkatkan kenyamanan investor dalam berinvestasi di pasar modal. Dari tahun ke tahun, kolaborasi antara kedua layanan ini terjalin secara berkelanjutan.
Kolaborasi yang mencakup fitur-fitur inovatif, seperti Jago Autodebit, membuat investor bisa rutin dan konsisten dalam berinvestasi. Sementara fitur pencairan instan dalam hitungan detik untuk penjualan reksa dana dan RDN Jago, memudahkan investasi di berbagai kelas aset di Bibit.
“Di Bibit, kami memiliki visi bahwa setiap orang berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik lewat investasi yang benar di pasar modal. Untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan, hal sederhana yang dapat investor lakukan adalah berinvestasi secara rutin atau disiplin,” ujar William.
Baca juga: Naik 23 Persen, Bank Jago Kantongi Laba Bersih Rp50 Miliar di Semester I 2024
Untuk membantu mewujudkan tujuan-tujuan keuangan para investor, Bibit menghadirkan fitur Systematic Investment Plan (SIP). Fitur ini memungkinkan pemotongan dana secara otomatis untuk berinvestasi agar investor tidak perlu repot memindahkan dana secara manual.
“Dalam jangka panjang, SIP terbukti memberikan hasil investasi yang optimal dengan menggabungkan kekuatan compounding dan dolar cost averaging. Penting dicatat, fitur SIP yang sejalan dengan visi kami bisa terwujud berkat kolaborasi dengan Bank Jago,” tambah William.
Ke depannya, Bank Jago dan Bibit akan terus memperdalam kolaborasi yang sudah ada dan menambah semakin banyak fitur unggulan yang inovatif.
Kolaborasi keduanya juga tidak lepas dari komitmen dalam melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat luas dan komunitas untuk meningkatkan literasi keuangan agar masyarakat Indonesia semakin melek berinvestasi dan merencanakan masa depan keuangan mereka secara lebih baik. (*) Steven Widjaja