Jakarta – Pembiayaan berkelanjutan saat ini memang tengah naik daun. Bank-bank berlomba-lomba untuk memberikan pembiayaan di sektor ramah lingkungan.
Meskipun demikian, Vera Eve Lim, Chief Financial Officer (CFO) Bank BCA melihat bahwa permintaan pembiayaan dari industri masih minim. Ia menilai dukungan lebih lanjut dibutuhkan agar sektor berkelanjutan semakin menarik di mata para pelaku bisnis yang akhirnya berdampak pada peningkatan pembiayaan.
“Kami melihat tentu peluangnya besar untuk kita biayai dan kami mengharapkan dukungan dari pemerintah serta pelaku ekonomi. Jika dari kacamata pelaku ekonomi ini (sektor berkelanjutan) adalah suatu bisnis yang feasible dan profitable, tidak usah khawatir, bank pasti akan membiayai, jelas Vera pada paparannya Selasa, 22 Februari 2022.
Pada kesempatan yang sama, pernyataan ini juga diamini oleh Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri. Ia mengungkapkan minimnya permintaan kredit di sektor berkelanjutan bisa jadi disebabkan oleh biaya bisnis dan teknologi yang masih mahal.
“Dari yang kami biayai, saat ini memang interest rate dari renewable energy masih rendah karena demandnya sedikit namun yang mau membiayai banyak. Saat ini ada banyak interest di financing tapi not enough project. Bahkan bank asing pun juga masuk untuk membiayai green project,” jelasnya.
Hingga saat ini, perbankan nasional berlomba-lomba dalam menyalurkan kredit berkelanjutan. Bank BCA di sepanjang 2021 menyalurkan 25% portofolionya di sektor berkelanjutan. Di sisi lain, Bank Mandiri juga menyalurkan 25% kreditnya ke sektor berkelanjutan atau sebesar Rp205 triliun.
Bank Mandiri dan BCA optimis melihat perkembangan pembiayaan di sektor berkelanjutan. Keduanya percaya permintaan akan meningkat seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang ada. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More