News Update

Bank DKI Tekan NPL ke Bawah 5%

Jakarta – PT Bank DKI memperbaiki kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 5,37 persen secara gross pada Maret 2017, menjadi 4,08 persen pada Maret tahun ini. Adapun NPL perseroan secara nett menjadi 2,58 persen dari 2,86 persen.

Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi menyatakan, membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Beberapa hal yang dilakukan, lanjutnya, antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.

“Selain itu, Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit,” ujar Kresno dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.

Sementara penyaluran kredit juga menunjukkan pertumbuhan dari Rp24,27 triliun per Maret 2017 menjadi Rp25,41 triliun per Maret 2018, atau tumbuh sebesar 4,70 persen. “Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi pada sektor mikro dan korporasi,” sambung Kresno.

Baca juga: Kinerja Bank DKI Diganjar 2 Penghargaan TOP BUMD 2018 

Perseroan mencatat penyaluran kredit mikro tumbuh signifikan sebesar 58,76 persen dari Rp325,16 miliar per Maret 2017 menjadi Rp516,24 miliar per Maret 2018. Sedangkan penyaluran kredit korporasi mengalami pertumbuhan sebesar 36,34 persen dari Rp2,95 triliun per Maret 2017 menjadi Rp4,02 triliun per Maret 2018.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 17,17 persen dari Rp33,33 triliun per Maret 2017 menjadi Rp39,05 triliun per Maret 2018. Hal ini memosisikan total aset Bank DKI tumbuh sebesar 11,56 persen dari Rp45,92 triliun per Maret 2017 menjadi sebesar Rp51,22 triliun per Maret 2018.

Adapun komposisi Dana Pihak Ketiga tersebut terdiri dari simpanan Giro dan Tabungan per Maret 2018 yang tercatat masing-masing sebesar Rp8,06 triliun dan Rp6,38 triliun, sedangkan simpanan dana pada Deposito tercatat sebesar Rp24,60 triliun.

“Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan tersebut telah berhasil mendorong pencapaian laba per Maret 2018 yang tercatat sebesar Rp167,42 miliar,” tutup Kresno. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Bank Mandiri Pastikan Penghapusan Utang UMKM Tak Pengaruhi Kinerja Keuangan

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024… Read More

26 mins ago

Ekonomi Melambat, Bos BI: Konsumsi Kelas Bawah Harus Terus Didorong

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pentingnya mendorong konsumsi di kalangan masyarakat… Read More

2 hours ago

Reaksi Negatif Pasar Saham RI saat Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini Buktinya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More

2 hours ago

Gandeng Tomoro Coffee, BNI Sekuritas Ajak Gen Z di Depok Melek Pasar Modal

Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More

3 hours ago

CIMB Niaga Dorong Optimalisasi Transaksi Mata Uang Lokal Antarnegara

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More

4 hours ago

Segera Melantai di BEI, Dua Saham Ini Kompak Masuk Efek Syariah

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More

4 hours ago