Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatat realisasi penyaluran kredit hijau sepanjang 2023 sebesar Rp31,3 triliun, naik 24 persen dibanding periode 2022.
“Hingga akhir 2023, pembiayaan kita termasuk kategori suistainable finance kami mencapai Rp31,3 triliun, naik 24 persen dari tahun 2022. Ini merupakan 21 persen dari total portopolio Bank Danamon,” kata Direktur Syariah & Sustainability Finance Bank Danamon Herry Hykmanto, dalam media briefing dengan awak media, di kantornya, Selasa (3/9).
Herry merinci, sebesar Rp23 triliun disalurkan dalam bentuk small medium enterprise (SME) atau UMKM, lalu disalurkan juga ke dalam energi terbarukan.
Baca juga : Bank Danamon Cetak Laba Rp1,5 Triliun di Semester I 2024
“Dan tentunya portofolio kita adalah renewable energy. Karena kita melihat ini tiga hal yang paling penting,” jelasnya.
Ia mengatakan, ke depannya bakal memperbanyak porsi pembiayaan suistainable finance, mengingat komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060.
“Ke depannya, kita akan terus memperbanyak porsi pembiayaan suistainable, sebagai salah satu bagian dari strategi perusahaan,” ujarnya.
Baca juga : Bank Danamon Targetkan KPR Tumbuh 20 Persen di 2024, Begini Strateginya
Sejalan dengan program Net Zero Emission 2060, Bank Danamon sudah melakukan berbagai inisiatif dekarbonisasi di 2023 seperti implementasi penggunaan dari panel surya, lampu LED, dan EV charging station di Gedung-gedung Danamon, serta peremajaan ekosistem melalui penanaman bakau.
Tahun 2023 juga menjadi awal keterlibatan Bank Danamon dalam bursa karbon sebagai upaya untuk mendukung transisi ke energi terbarukan dan penyeimbangan karbon emisi. (*)
Editor : Galih Pratama