Poin Penting
- Penyaluran kredit BNBA mencapai Rp4,71 triliun hingga September 2025, naik 5,2% dari kuartal IV 2024, dengan fokus pada modal kerja (86%).
- Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 2,77% menjadi Rp4,93 triliun, sementara laba bersih menurun menjadi Rp18 miliar dari Rp61 miliar.
- Proyeksi 2026: kredit diperkirakan tumbuh 10%, DPK 9%, dan NPL net tetap dijaga di bawah 3%.
Jakarta – PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) melaporkan kinerja hingga 30 September 2025, di mana penyaluran kredit mencapai Rp4,71 triliun, meningkat 5,20 persen dari Rp4,47 triliun pada kuartal IV 2024.
Secara rinci, komposisi kredit tetap terfokus pada modal kerja yang mencapai 86 persen dari total penyaluran kredit. Hal itu menunjukkan fokus Perseroan sebagai intermediary bank yang mendukung modal kerja nasabah, khususnya di sektor perdagangan dan industri.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Direktur BNBA, Edwin Suryahusada, menjelaskan bahwa Perseroan mencatat pertumbuhan 2,77 persen dari kuartal IV 2024 Rp4,79 triliun menjadi Rp4,93 triliun pada kuartal III 2025.
“Giro tercatat Rp668 miliar di September 2025, tabungan mengalami sedikit peningkatan ke Rp355 miliar di September 2025 dan deposito mengalami peningkatan ke Rp3.909 miliar,” kata Edwin dalam Paparan Publik di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Baca juga: Sebanyak 59 Perusahaan Asuransi Raih “Infobank Insurance Award 2023”
Meski demikian, Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal III 2025 menjadi Rp18 miliar dari kuartal IV 2024 yang mampu mencapai Rp61 miliar.
Sementara itu, struktur permodalan BBA tetap berada pada tingkat yang sehat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 63,04 persen per September 2025. Lalu, rasio kualitas aset juga terus membaik, di mana NPL Gross turun menjadi 3,22 persen, dan NPL Net menjadi 1,92 persen.
Berdasarkan pencapaian tersebut, Presiden Direktur BNBA, Wikan Aryono S. membeberkan bahwa Perseroan masih optimis dapat membukukan peningkatan kinerja keuangan pada tahun depan.
Di mana, penyaluran kredit diperkirakan masih akan tumbuh sekitar 10 persen, dengan tingkat kredit macet atau NPL yang terjaga di bawah 3 persen.
“Kemudian untuk pertumbuhan kredit, proyeksi dari pertumbuhan kredit Bank Bumi Arta di tahun 2026 adalah akan meningkat sekitar 10 persen dan untuk DPK sekitar 9 persen, serta menjaga NPL net di bawah 3 persen,” ujar Wikan dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Bank Bumi Arta Kembali Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya
Adapun, Perseroan belum membeberkan lebih lanjut terkait dengan ketentuan pembagian dividen tahun buku 2025 kepada pemegang saham. Wikan bilang keputusan tersebut baru akan dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2025 di tahun depan. (*)
Editor: Yulian Saputra










