“BPR ada 300 di 2016. Koperasi tidak terlalu banyak, kurang dari 10 kita tidak fokus koperasi. Lebih ke BPR dan modal ventura,” tuturnya.
(Baca juga: OJK Dorong Perbankan Bentuk Digital Branch)
Dalam mencari mitra BPR, Darwin mengklaim pihaknya memilih secara hati-hati dan selektif. Selain segmen UKM melalui mitra, Bank Andara juga berencana masuk ke bisnis consumer finance.
Di sisi pendanaan, perseroan berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp800 miliar, yang membuat rasio kredit terhadap DPK (LDR) di atas 100%. Namun, dengan permodalan yang cukup tebal, Bank Andara memeroleh keleluasaan sesuai aturan. “CAR (rasio kecukupan modal) kita 70 persen, modal Rp450 miliar. Masih sangat bagus,” kata Darwin.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bank Andara didukung empat kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Denpasar. “Cabang mungkin tambah. Kita optimalkan cabang sekarang,” tandasnya. (*)