Jakarta–Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Juna mengungkapkan, demi suksesnya pengadaan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) pihaknya akan memberlakukan elektronifikasi gardu tol pada Provinsi Bali sebagai percontohan dan permulaan bagi daerah-daerah lain.
Dirinya menyebut, untuk Provinsi Bali akan segera mulai diberlakukan elektronifikasi gardu tol secara 100 persen pada tanggal 1 Oktober 2017.
“Mari mulai hari ini beralih ke elektronik. Kesiapan semua ada yang secara penuh satu gardu tol sudah nontunai, dan kita mulai duluan di Bali 1 Oktober 2017 sudah chasless menyusul kota lain,” ungkap Herry di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat, 8 September 2017.
Dirinya menambahkan, hingga bulan ini tercatat hampir 90 persen gardu tol di Provinsi Bali sudah melaksanakan elektronifikasi gardu tol.
Herry menilai, dengan diberlakukannya sistem elektronifikasi gardu tol tentu akan meningkatkan efisiensi berbagai aspek transaksi, baik dari segi waktu, penyediaan uang kembalian, dan juga meningkatkan tingkat keamanan pengendara.
Dirinya mengimbau agar para masyarakat dapat mematuhi kebijakan tersebut dan juga mendukung secara penuh program GNTT. “Pekerjaan ini bukan BPJT sendiri Tapi ada Bank Indonesia, Kementerian PUPR dan juga Himbara. Kita semua masyarakat juga secara bersama dapat mensukseskan program ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) berkerja sama dengan BPJT, Jasa Marga dan Himpunan Bank Milik D Negara (Himbara) telah mentargetkan penggunaan elektronikfikasi gardu tol dapat secara penuh dilakukan pada 31 Oktober 2017. (*)
Editor: Paulus Yoga