Bali – Bank Indonesia (BI) optimis, perekonomian Asean-5 akan tumbuh positif di 2024. Hal ini sejalan dengan perekonomian Asean-5 yang menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global. Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan, ekonomi Asean-5 akan tumbuh 5,6% di tahun depan.
“Tahun lalu, di Asean-5, pertumbuhan ekonomi kami di 5,3%. Salah satu yang tertinggi di dunia. Tahun ini, kami berekspektasi di 4,6% hingga 4,7%, dan bisa meningkat hingga 5,6% di 2024,” ujar Perry dalam High Level Seminar, From Asean to the World: Payment System in Digital Era, Selasa, 28 Maret 2023.
Asal tahu saja negara-negara Asean-5 terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pertumbuhan yang kuat pada negara Asean-5 ini juga akan didukung oleh indikator ekonomi makro yang stabil. Indikator makro yang dimaksud yaitu inflasi Asean-5 yang diperkirakan turun menjadi 3,2% (yoy) pada 2024 dari 3,3% di 2023.
Meski pertumbuhan ekonomi Asean-5 sedikit melambat di tahun ini yakni kisaran 4,6%-4,7%, namun perkiraan pertumbuhan ekonomi Asean-5 pada 2024 ini masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dengan begitu, ASEAN menjadi salah satu titik episentrum pertumbuhan dunia.
“Ekonomi Asean-5 bisa tumbuh tinggi dan dengan cepat Asean-5 bisa mencapai stabilitas, baik stabilitas ekonomi makro maupun stabilitas keuangan,” tambah Perry.
Perry mengungkapkan, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut terutama didukung oleh perumusan kebijakan yang baik di tingkat kawasan, disiplin kebijakan moneter, koordinasi yanh erat kebijakan moneter dan fiskal, yang juga didukung oleh stabilitas sistem keuangan dan reformasi struktural di kawasan. (*)