Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menyatakan bahwa perusahaan menyambut baik kedatangan pemain baru di industri perbankan syariah yang akan semakin memperdalam keuangan syariah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang menginginkan adanya dua sampai tiga lagi perbankan syariah atau bank umum syariah (BUS) baru yang asetnya setara dengan BSI.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyebutkan pihaknya merasa senang bila terdapat BUS baru yang besar. Sehingga, hal itu dapat menimbulkan pendalaman keuangan syariah di Tanah Air.
“Kita tuh malah senang ya kalau ada yang besar, tadi kita lihat bahwa sekarang kan BSI menguasai pangsa pasar lebih dari 45 persen perbankan syariah,” ujar Hery saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca juga: Bos BSI Proyeksikan Pertumbuhan Laba 2023 Capai 31 Persen
Dia melanjutkan, jika ada perbankan syariah sebagai pesaing BSI, maka pendalaman keuangan syariah akan lebih baik lagi. Sebab, akan ada pasangan bagi bank syariah untuk berbagai transaksi keuangan.
“Kalau ada lagi yang lain yang besar artinya deepening untuk financial syariah itu pendalaman keuangan syariah itu akan lebih bagus. Karena pairing-nya ada untuk sindikasi untuk pasar uang kemudian trading surat berharga sukuk dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Hery, dengan adanya kehadiran BUS baru di Indonesia, BSI memiliki teman atau lawan dalam transaksi repo atau jual beli surat berharga syariah.
“Nanti mau repo temennya ada gitu lawannya, kalau sekarang lawannya gak ada,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan pihaknya ingin ada dua sampai tiga lagi bank syariah besar di Tanah Air yang seukuran dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Nanti itu saya ingin melihat bahwa akan ada dua atau tiga bank lain yang seukuran minimal se-BSI,” ujar Dian saat ditemui media di Jakarta, Selasa 14 November 2023.
Baca juga: Update Akuisisi Muamalat oleh BTN, Stafsus Erick Thohir: Masih Nego
Saat ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah dalam proses untuk melepaskan atau spin off unit usaha syariah (UUS) miliknya, BTN Syariah.
Dalam prosesnya, BTN Syariah sudah mengirim letter of interest (LOI) kepada dua bank syariah, salah satunya kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Menurut Direktur Utama BBTN Nixon L.P. Napitupulu, usai spin off nanti BTN Syariah dapat menjadi BUS terbesar kedua di Indonesia berdasarkan aset. Ia mengatakan proses spin off BTN Syariah ditargetkan rampung pada semester II-2024. (*)
Editor: Galih Pratama